Putri Suastini: Koster Ace Siap Perjuangkan Kepentingan Kaum Perempuan
Ibu-ibu empat desa masing-masing Desa Akah, Tegak, Selat dan Maduang Minggu 15 April 2018. Mereka menyambut meriah saat Putri Suastini, tokoh seniman perempuan yang kerap mendampingi Koster, Sang Suami, menemui konstituen dan masyarakat lainnya di seluruh Bali.
Dalam kampanye calon Gubernur Bali Wayan Koster dan calon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster Ace)dan serta calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Bagus Oka dan I Ketut Mandia (BAGIA) di Klungkung, Bunda Putri turut mendampingi dalam kegiatan yang dirangkaikan dengan pemberian tata rias dan sanggul.
Kesempatan berharga itu, dimanfaatkan Bunda Putri untuk menyampaikan komitmen dan dukungan pasangan calon Gubernur Bali Wayan Koster dan calon Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Koster Ace) terhadap nasib kaum perempuan.
“Jika Koster dipercaya rakyat menjadi gubernur maka akan serius memperhatikan kepentingan kaum perempuan,” tandasnya disambut applaus hadirin.
Usai mendapat suntikan semangat dan paparan bagaimana sosok dan pemimpin jago yang diusung PDI Perjuangan itu, Ketua PKK Dusun Tengah Desa Tegak Ni Kadek Ayu Suardani menyampaikan terima kasih tak terhingga atas kedatangan istri Cagub Koster.
Suardani bersama kaum perempuan di wilayahnya siap mengamankan dan mendukung Koster Ace dan BAGIA di Pilkada Serentak 27 Juni 2018.
Suasana bertambah semarak dalam acara kampanye itu dengan diramaikan aksi nangkap kucit (anak babi) dan latihan tari rejang di mana Bunda Putri turut bersama ibu-ibu menari dan membagikan ilmu dan pengetahuan tentang dunia seni Bali dan kondisi kaum perempuan yang mesti bergerak memperjuangkan nasibnya.
Dalam kegiatan itu, turut mendampingi Tim Kampanye Koster Ace Provinsi Bali Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati dan tokoh-tokoh partai lainnya
Dalam kesempatan itu Wigunawati menyampaikan, sudah saatnya perempuan menentukan pilihan untuk memilih gubernur/wakil gubernur bali. Suara kaum perempuan sangat menentukan termasuk dalam memilih bupati/ wakil bupati di Klungkung.
“Perempuan punya hak yang sama dan tidak ada yang boleh menekan untuk menentukan pilihan,” tegas politikus muda asal Kabupaten Jembrana ini. (*)