Program ‘Tripralaya’ Jiwasraya, Kini Bisa Cover Biaya ‘Ngaben’

KataBali.com – Meski kondisi ekonomi melambat, namun sampai saat ini, potensi asuransi di Bali masih sangat besar. Selain didukung ekonomi masyarakat serta kesadaran masyarakat Bali dimana banyaknya kegiatan yang perlu diproteksi melalui asuransi.
“Di Bali dengan budaya gotong royongnya yang begitu kental maka ini sejalan dengan tujuan asuransi untuk saling mendukung,” kata Kepala Kantor Wilayah Asuransi Jiwasraya Bali-Nusra, Made Suparwan di Denpasar, Kamis (5/4/2018).
Made Suparwan memberi contoh jika upacara Ngaben yang dilaksanakan krama Bali memerlukan biaya yang tidak sedikit. Nah, dengan mengikuti program asuransi biaya itu menjadi ringan karena dicover asuransi.
“Kami di Jiwasraya memiliki program ‘tripralaya’ untuk membantu biaya ngaben. Dengan premi tertentu maka nantinya nasabah akan dicover asuransi Jiwasraya sebesar tiga kali lipat,” jelas mantan Kepala Asuransi Jiwasraya Cabang Denpasar ini.
Menurut Made Suparwan, melihat peluang yang cukup besar tersebut maka kini pihaknya gencar melakukan berbagai terobosan sehingga bisa merangkul kebutuhan masyarakat baik dari kepentingan proteksi maupun investasi.
Made Suparwan meyakini kesadaran masyarakat Bali untuk berasuransi akan terus meningkat. Bahkan, banyak anak muda kampus tertarik bergabung sebagai marketing/sales. Karena itu, pihaknya melakukan terobosan ke kampus-kampus untuk melakukan edukasi sekaligus mengajak kaum muda kampus ikut bergabung.
Terkait kepercayaan masyarakat terhadap asuransi, menurutnya terus meningkat. Untuk menjaga hal itu pihaknya selain terus melakukan edukasi juga memperbarui sistem agar bisa memberi pelayanan semakin baik kepada nasabah. Bahkan, sekarang ini petugas tidak boleh menerima pembayaran premi secara cash dari nasabah.
“Jadi pembayaran seluruhnya melalui transfer dan yang sudah jatuh tempo paling lambat 14 hari sudah dibayarkan. Bahkan klaim bisa dibayarkan dalam 24 jam,” ungkapnya.
Ia pun buka-bukaan bahwa sebagai perusahan di bawah BUMN, Asuransi Jiwasraya kini memiliki aset sekitar Rp45 triliun. Untuk Bali ditargetkan bisa mengisi pangsa pasar 25 persen.
Made Suparwan optimis bisa mencapai target itu apalagi perekonomian yang terus membaik dan semakin tumbuhnya kepercayaan masyarakat akan pentingnya mengantisipasi dengan ikut asuransi sehingga berbagai resiko yang dihadapi baik masalah kesehatan, kecelakaan dan pendidikan bisa terbantu.(jcbi)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *