Tertarik Terobosan Program Pertanian Koster-Ace, Petani Jembrana Pilih “Satu Jalur”

KataBali.com – Dukungan petani kepada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Bali Nomor Urut 1, Wayan Koster-Tjok Oka Arta Ardana Sukawati (Koster-Ace), terus meluas di berbagai daerah.

Kali ini, giliran petani Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana yang menyatakan dukungannya kepada Koster-Ace.

“Mereka siap dan memastikan dukungannya tidak goyah memilih Koster-Ace,” kata ketua Tim Pemenangan Koster-Ace Kabupaten Jembrana Made Kembang Hartawan, usai simakrama dengan petani Subak tersebut, Rabu (28/2/2018) malam.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Jembrana yang juga wakil bupati Jembrana ini mengungkapkan, para petani tersebut menitipkan harapan kepada Koster-Ace untuk memajukan sektor pertanian.

“Para petani ini menilai Koster-Ace merupakan figur yang tepat yang bisa membuat terobosan-terobosan baru di sektor pertanian, sehingga hasilnya lebih maksimal dan kesejahteraan petani terjamin,” ujar Kembang Hartawan.

Ia melanjutkan, para petani Subak Tibu Beleng itu mengharapkan kepada Koster-Ace untuk membuat kebijakan dan program di bidang pertanian yang bisa menarik minat anak muda untuk bertani.Terbosoan untuk penggunaan teknologi pertanian sangat diharapkan. “Mereka mengharapkan bisa memanfaatkan teknologi pertanian, dibantu mesin tanam, dan lainnya,. Mereka yakin Koster-Ace bisa memenuhi harapan mereka,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Kembang Hartawan menyampaikan terima kasih kepada para petani setempat, yang dengan kesadaran sendiri menyatakan dukungannya kepada pasangan calon yang diusung PDIP, Hanura, PAN, PKPI, PPP dan PKB tersebut.

Ia memotivasi mereka agar tetap semangat menjalani profesinya sebagai petani. Pihaknya bersama Koster-Ace senantiasa terus berjuang untuk memerhatikan nasib masyarakat kecil di Bali termasuk para petani.

“Terima kasih buat para petani yang sudah mendukung dan memenangkan Koster-Ace. Kita tidak boleh mengeluh, kita akan selalu berjuang untuk berpihak pada kaum Marhean,. Koster-Ace punya komitmen kuat untuk mensejahterakan para petani” ujarnya.

Lebih lanjut Kembang Hartawan menjelasan berbagai program terobosan pasangan calon yang mengusung tagline kampanye “Salam Satu Jalur” ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Bali. Di antaranya pembuatan regulasi yang mewajibkan pihak hotel dan restoran di Bali menggunakan produk buah lokal. Tahun 2019 nanti, diperkirakan ada sekitar 5-6 juta wisatawan mancanegara, ditambah 7-8 juta wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali. Ini potensi pasar yang sangat  besar bagi hasil pertanian Bali.

Koster-Ace juga akan menjalankan program peningkatan mutu hasil pertanian dan buah lokal agar mempunyai standar kualitas yang bersaing. Tujuannya agar lebih diminati oleh para wisatawan termasuk masyarakat Bali sendiri. Mulai tahun 2019 ini secara bertahap bisa mulai  direalisasikan

Selain itu, pihaknya juga akan membuat badan usaha yang dikelola Pemerintah Provinsi, dengan tugas membeli produk hasil pertanian dari kabupaten di Bali. Nanti badan usaha ini akan membeli hasil pertanian dan buah lokal tiap kabupaten dengan harga di atas 20 persen dari harga pasar. Inilah yang disebut Pola Satu Jalur di bidang pertanian, dari pemerintah kabupaten dan provinsi hingga Pusat bersinergi.

Pihaknya  juga akan membangun pabrik penggilingan padi di tiap kabupaten di Bali. Nantinya petani akan diberikan subsidi  untuk menggiling  gabah mereka. Sehingga biaya produksinya akan menjadi murah, dan dibeli dengan harga tinggi oleh pemerintah.

Selain itu, para petani juga akan diberikan subsidi dan bantuan lainnya yang dibutuhkan para petani.

“Semua program ini bermuara pada peningkatan kesejahteraan para petani. Kita ingin mengangkat harkat dan martabat petani serta pertanian di Bali. Nantinya profesi petani tidak lagi dipandang sebelah mata oleh generasi muda kita,” tegasnya.

Ia menambahkan, sektor pertanian mendapat perhatian serius dari Koster-Ace, sebab pertanian berkaitan erat dengan budaya. Ia menjelaskan. budaya Bali berbasis agraris. “Dengan melesarikan pertanian, kita juga akan bisa menjaga serta melestarikan budaya kita kepada generasi selanjutnya,” katanya. (*)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *