Kebakaran Gedung V Biro Hukum dan HAM Kantor Gubernur Bali

KataBali.com – Kebakaran melanda gedung V kompleks kantor Gubernur Bali kawasan Renon, Denpasar pada Selasa (14/2/2018) petang.

Tidak ada korban dalam insiden yang terjadi beberapa saat usai Rapat Pleno Terbuka KPU dengan agenda pengundian dan penatapan pasangan nomor urut calon dalam Pemilihan Gubernur Bali Juni mendatang.

Sejumlah saksi menuturkan, awalnya, muncul semburan asap berasal dari lantai dua atau Biro Hukum dan HAM. Di gedung berlantai tiga itu, pada lantai pertama dipergunakan untuk kantor Biro Humas dan Protokol sedangkan lantai 3 merupakan kantor Biro Pemerintahan Setda Provinsi Bali.

Melihat asap mulai menghitam keluar lewat fentilasi jendela dan pintu, para pegawai dan masyarakat lainnya yang baru saja menghadiri Rapat Pleno KPU Bali di Gedung Wiswa Sabha yang berjarak hanya beberapa meter dari gedung yang terbakar.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil pemadam kebakaran (Damkar) segera datang ke lokasi sementara usai asap mengepul perlahan api berkobar menjalar ke seisi ruangan di Lantai II dan III.

Api semakin terlihat, terlebih tiupan angin membuat api cepat membesar mulai membakar atap gedung dengan style Bali itu.

Tak lama kemudian, saling bersusulan mobil Damkar datang mencoba memadamkan api. Mobil water canon Brimobda Polda Bali juga dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah.

Beberapa pegawai berusaha menyelamatkan berang-barang, dokumen yang tersisa khususnya di Lantai II atau Ruang Biro Humas dan Protokol.

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang baru saja mengambil undian nomor urut datang ke lokasi dan memimpin operasi pemadaman. Sudikerta tampak memerintahkan anak buahnya cepat bekerja menyelamatkan barang yang bisa diselamatkan.

Sementara Gubernur Bali Made Mangku Pastika datang tak lama kemudian memantau jalannya pemadaman.

“Tadi, saya baru ganti baju dihubungi Pak Karo Humas ada kebakaran, langsung ke sini, saya belum tahu apa penyebabnya,” ujar Pastika.

Pastika mengatakan, jika gedung yang terbakar itu tergolong bangunan lama. Tiupan angin kencang ditambah, bangunan banyak menggunakan kayu sehingga api dengan cepat menyambar menimbulkan kobakaran api. (jckn)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *