Simakrama Akhir Tahun, Gubernur Pastika Evaluasi Program “Bali Mandara”

KataBali.com – Di penghujung akhir tahun, Simakrama Gubernur Bali kembali digelar setelah beberapa bulan mengalami penundaan. Kali ini, Simakrama ke 91 tersebut kembali digelar di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Renon, Denpasar Sabtu (30/12).
Kegiatan yang diselenggarakan di penghujung tahun 2017 ini dikemas dengan nuansa yang sedikit berbeda dari pelaksanaan Simakrama pada bulan-bulan sebelumnya. Dengan mengusung tema khusus ‘Evaluasi Akhir Tahun’, Gubernur Pastika berharap para peserta dapat memberi penilaian dan masukan terkait kinerja jajarannya dalam memberi pelayanan kepada masyarakat.
“Saya kangen dengan masyarakat, setelah beberapa bulan ditunda karena beberapa hal, hari ini Simakrama kembali kita laksanakan di penghujung tahun. Kita ingin mendengar langsung masukan dari masyarakat terkait kinerja Pemprov Bali selama ini,” ujar Pastika mengawali pembukaannya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Pastika memberikan kesempatan kepada I Putu Eka Putra, Alumni SMA Negeri Bali Mandara asal Desa Seraya, Karangasem untuk bicara pertama. Gubernur Pastika meminta kepada Putra untuk menceritakan perjalanannya hingga menjadi bagian dari SMA Negeri Bali Mandara dan kini menjalani pendidikan di Akademi Angkatan Laut. Putra merupakan salah satu dari 3 taruna asal Bali yang berkesempatan untuk penjalani pendidikan di sekolah tersebut.
“Saya Anak seorang petani jagung di Seraya, Karangasem. Pendidikan sekolah dasar saya di Seraya, setelah tamat SMP saya bingung mau melanjutkan dimana karena kondisi keluarga kurang mampu. Akhirnya saya dapat informasi kalau ada sekolah Bali Mandara yang menggratiskan biaya pendidikannya. Akhirnya saya mendaftar disana dan diterima, padahal saya sejak awal tidak mengetahui secara pasti bagaimana Sekolah Bali Mandara itu,” ceritanya.
Menurut Putra, SMA/SMK Negeri Bali Mandara merupakan sekolah yang bagus dan berkualitas. Di SMA Bali mandara diceritkan Putra tidak hanya belajar di kelas, belajar formal, namun juga diajarkan untuk menjadi pemimpin.
“Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Gubernur Bali, jajaran Pemprov. Dengan pendidikan Bali Mandara, saya di persiapkan untuk bisa menjadi pemimpin dan dengan semua yang telah diberikan selama di Bali Mandara, saya semangat untuk berguna bagi Bali kedepan,” ujarnya.
Gubernur Bali yang dalam simakrama didampingi Ayu Pastika dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkup Pemprov Bali mengakui jika program Bali Mandara baik jilid 1 maupun 2 hingga kini masih belum bisa direalisasikan sepenuhnya. Meski demikian, diungkapkan Pastika program-program pengentasan kemiskinan menjadi prioritas utama yang dijalankan.
“Kita akui masih banyak program yang belum terealisasi. Namun untuk program pengentasan kemiskinan tetap kita prioritaskan. Sesuai dengan program Bali Mandara, kita ingin mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera,” ucap Pastika.
Pastika berharap di tahun 2018 dimana tahun terakhir kepemimpinanya sebelum masyarakat Bali “mendapatkan” pemimpin (Gubernur dan Wakil Gubernur-red) baru, program yang belum terealisasi bisa diselesaikan meski banyak yang masih kurang. Dengan dukungan masyarakat, Pastika yakin bisa menjalankan sisa kepemimpinanya dengan baik.
“Yang tidak terealisasi di tahun ini, kita harapkan 2018 bisa segera diwujudkan. Saya masih memiliki beberapa bulan lagi untuk memimpin di tahun 2018 sebelum ada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Mohon dukungan masyarakat agar disisa kepemimpinan saya, program Bali Mandara bisa terwujud meski saya tau pasti ada yang kurang,” imbuhnya.
Pastika juga membuka diri untuk menyiapkan ruang di kantor Gubernur bagi tim transisi Gubernur terpilih nantinya agar bisa membuat program dengan baik. Ini dilakukan Pastika agar nantinya peogram yang telah berjalan maupun belum terealisasi diharapkan bisa diteruskan.
“Nanti saya akan siapkan ruang bagi tim transisi Gubernur terpilih agar bisa merancang program dengan baik. Biar mereka tahu apa yang telah kita jalankan dan apa yang belum. Kita berharap yang telah bagus saat ini bisa diteruskan, meski nantinya bukan program Bali Mandara namanya,” ungkap Pastika.
Dibidang kesehatan, Pastika menjelaskan jika Rumah Sakit Mata Bali Mandara saat ini telah di kembangkan dengan fasilitas yang semakin lengkap. Meski IMB gedung baru belum keluar, namun operasional tetap berlangsung secara normal.
“Saya tidak tau kenapa IMB nya sampai sekarang belum keluar, tapi tidak perlu kawatir karena operasionalnya tetap berjalan sebagai wujud pelayanan bagi masyarakat,” ucapnya.
Tak hanya itu, RS Bali Mandara (RSBM) juga telah disiapkan Pemprov Bali dibawah kepemimpinanya untuk sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat. Dijelaskan Pastika, peralatan di RSBM sangat bagus dan lengkap serta canggih.
“Kita ingin memberikan yang terbaik untuk masyarakat, itu rumah sakit bagi masyarakat miskin. Kita ingin menolong masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan. Kan obat, dokter, operasional dibayar oleh pemerintah, masa kita mau nyusahin masyarakat miskin,” terang Pastika.
Terkait dengan Pariwisata Bali pasca erupsi Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Pastika mengatakan jika pariwisata Bali saat ini aman. Dijelaskan Orang nomor Satu di Pemprov Bali tersebut jika daerah berbahaya bagi aktifitas orang adalah di 22 Desa yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III.
“Saat ini status tanggap darurat telah dicabut. Yang tidak aman adalah 22 desa yang berada di KRB III, diluar itu aman. Kemarin pak Presiden datang ke Bali untuk memastikan jika Bali masih aman untuk di kunjungi. Saya berharap (pariwisata) bisa pulih dengan cepat, ” tutupnya.(kbb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *