Wagub Sudikerta, Sarana Banten Merupakan Perwujudan Bhuana Agung
KataBali.com – Membuat banten yang dihaturkan itu sarananya harus lengkap, karena masing-masing memiliki makna yang menjadi penyempurna upacara yadnya. Sarwa pala yang digunakan sebagai sarana upacara ada baiknya berasal dari hasil bumi umat karena sarwa pala tersebut merupakan perwujudan dari Bhuana Agung atau alam ini. Demikian dikatakan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat menghadiri Karya Piodalan di Pura Dalem Keramas, Banjar Tanah Bang, Kediri, Tabanan, Selasa (22/8).
Pada kesempatan itu Sudikerta menyampaikan bahwa upacara merupakan bentuk rasa bhakti dan wujud rasa syukur atas berkah Ida Sang Hyang Widi Wasa, seyogyanya terus ditingkatkan oleh umat Hindu. Persembahan yadnya yang dihaturkan dalam bentuk banten, menurutnya tidaklah harus mewah dan besar-besaran, namun harus lengkap sesuai tertuang dalam sastra agama, baik itu berisi pala bungkah, pala gantung, jajanan dan hiasan canang yang dirangkai sedemikian rupa dengan nilai seni tinggi.
Sudikerta juga berharap pelaksanaan Yadnya bisa menjadi perekat rasa kekeluargaan dan kebersamaan diantar warga sehingga bisa membangun semangat gotong royong demi kelancaran upacara yadnya dan kehidupan bermasyarakat yang baik dilingkungannya.