Sayap Partai PDIP (GANTI) Dukung ‘Paket Kader’ Koster – Urip

KataBali.com – Salah satu organisasi sayap yang dibentuk PDI Perjuangan untuk bergerak disektor pertanian, Ganti (Gerakan Nelayan dan Tani) Provinsi Bali ‘sangat mendukung’ komitmen PDI Perjuangan yang akan memasang paket duet kader KBS (Koster Bali Satu) dengan Made Urip untuk maju bertarung pada Pilgub Bali 2018.

Ganti Bali merasa sangat tepat dan mendorong bisa terwujud paket kader dengan duetkan KBS (Koster Bali Satu) dengan Made Urip bisa diusung oleh PDI Perjuangan. Hal itu disampaikan Pembina Ganti Bali, Agung Ardana bersama para petani di Badung sangat mendambakan pasangan Koster-Urip menjadi  paket KORI yang dikenal selalu merakyat itu dapat restu dari DPP PDI Perjuangan.
Secara terpisah, Ketua Ganti Bali, I Komang Suardita juga ikut bersuara terkait bergulirnya paket KORI di Badung. Meskipun siapapun yang terpilih nanti sebagai pasangan calon tetap akan didukung. Namun, saat ini yang paling tepat mendampingi KBS yang sudah menggema di Badung adalah Made Urip sebagai sosok pujaan petani seluruh Bali.
Dukungan Ganti Bali ternyata bukanlah tanpa dasar dan alasan yang kuat. Menurut mereka, Wayan Koster yang saat ini dipercaya partai bertugas sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sudah 3 periode bertahan menduduki kursi legislatif di DPR RI dengan suara terbanyak sudah didukung 8 DPC PDIP se-Bali kecuali Denpasar sebagai calon Gubernur Bali.
Sementara, selama ini sudah 4 kali pemilihan Made Urip selalu konsisten duduk di Komisi IV DPR RI yang mengurus perut rakyat. Made Urip yang juga dipercaya partai dua periode kepemimpinan Ketua Umum Megawati sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan.
Bahkan, Made Urip secara konsisten terpilih 4 periode di DPR RI dengan terus mendulang suara terbanyak kedua. Di mata kaum petani dan krama subak di Bali memang Made Urip dikenal sangat sederhana dan tidak pernah mau ambisi berebut jabatan gubernur ataupun bupati. Padahal potensi dan peluang sangat besar, namun lebih memilih dekat mengurusi petani dan krama subak.
Selain itu, paket Buleleng-Tabanan ini secara geopolitik sangat kuat dan bisa mencegah perpecahan internal partai. Karena Made Urip kader yang sangat senior dan sudah membumi di Bali. Gengsi politik tersebut akan menambah gerakan dan semangat kader untuk berjuang mati-matian, apalagi kader yang terpilih selama ini sudah membumi dan dekat dengan rakyat.
“Pak Urip itu sangat tepat mendampingi Pak Koster. Keduanya terus meraih dukungan suara terbanyak. Jika terwujud pasti bisa menang mudah. Kita dorong biar Pak Urip maju. Minimal diposisi wakil gubernur mendampingi Pak Koster. Sangat pas dan keduanya pilihan terbaik masyarakat Bali,” ucap Pembina Ganti Bali, Agung Ardana.
“Dibawah sangat setuju duet kader itu. Sekaranglah saatnya kita usung Pak Urip maju. Minimal bisa dampingin Pak Koster,” imbuh Ketua Ganti Bali, I Komang Suardita.
Dukungan paket KORI itu memang bukan tanpa alasan. Dari trek record keduanya merupakan pasangan figur pariwisata dan budaya sebagai sektor unggulan di Bali yang dipaketkan dengan figur pertanian yang menjadi tulang punggung ekonomi 80 persen masyarakat Bali.
Sementara, dari segi geopolitik juga sangat kuat, karena paket KORI masing-masing menjadi juara peroleh suara yang sangat signifikan di Buleleng dan Tabanan, sebagai duet Bali Utara dan Selatan.
Dari sisi senioritas partai juga tidak perlu disangsikan, sehingga tidak menimbulkan perpecahan internal partai dan akan bulat didukung oleh seluruh kader dan elit partai di Bali.
Jika kembali menengok ke belakang, saat Pilgub 2013 dimana Made Urip juga sempat diusulkan mendampingi A.A.Ngurah Puspayoga yang kala itu direstui jadi calon gubernur oleh Megawati dengan membentuk paket PURI (Puspayoga-Urip).
Sayangnya, Made Urip tidak mau berambisi, karena Puspayoga kabarnya memaksa lebih memilih Dewa Nyoman Sukrawan asal Buleleng, agar bisa tetap mewujudkan paket PAS (Puspayoga-Sukrawan) karena paket PAS duet Puspayoga dengan Putu Agus Suradnyana tidak disetujui Mega.
Kegagalan mewujudkan paket PURI kala itu menyebabkan akhirnya pergerakan mesin partai terseok-seok, sehingga kandidat PDIP dipecundangi oleh KBM (Koalisi Bali Mandara) yang mengusung duet Pasti-Kerta (pasangan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta) yang bisa menang tipis dengan selisih 996 suara.(kbb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *