Hari Raya Saraswati, Momentum Asah Pikiran Dan Rasa Agar Lebih Bijaksana
KataBali.com – Hari Raya Saraswati yang jatuh setiap 210 hari sekali, bertepatan dengan Saniscara Umanis Wuku Watugunung sangat penting artinya bagi umat Hindu, yang dimaknai sebagai hari turunnya ilmu pengetahuan terutama pengetahuan suci weda yang patut menjadi pedoman umatnya untuk kemudian terus mengasah dan menggali ilmu pengetahuan guna menghadapi tantangan dalam kehidupan yang semakin keras ini. Dilingkungan Pemprov Bali, perayaan Hari Raya Saraswati ditandai dengan persembahyangan bersama yang diikuti oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika, Wagub Ketut Sudikerta didampingi Ny. Dayu Sudikerta, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, para Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah serta jajaran staf dilingkungan Pemprov Bali, di Pura Pusering Praja Mandala, Kantor Gubernur Bali, Sabtu (19/8).
Dalam dharma wacananya, Gubernur Pastika kala itu menyampaikan pemujaan yang dihaturkan kehadapan Dewi Saraswati selaku saktinya Dewa Brahma, diperingati secara khusus karena sebagai lambang ilmu pengetahuan dan seni, dimana ilmu pengetahuan mengasah pikiran, logika, dan nalar serta seni untuk mengasah rasa, hati dan ketrampilan dalam mempraktekan. Jadi, manusia sebagai ciptaan Tuhan yang memiliki kelebihan dibandingkan ciptaan lainnya tidak hanya sekedar diberikan pikiran (idep) namun juga ilmu pengetahuan dan seni yang menjadikan manusia lebih sempurna sehingga patut disyukuri. Dan dengan terus mengasah ilmu pengetahuan dan rasa yang dimiliki diharapkan akan menjadikan setiap orang menjadi lebih bijaksana. Hal ini pun menurut Gubernur Pastika berlaku bagi jajarannya dilingkungan Pemprov Bali, agar selalu mengasah diri agar bisa mengayomi masyarakat dengan baik.
“Kita harus mengucapkan angayubagia kehadapan ISHWW karena kita dikaruniai idep dan rasa untuk lebih menghayati ilmu pengetahuan dan seni. Dengan memiliki pengetahuan yang cukup, wawasan yang cukup, rasa yang halus, kita menjadi bijaksana, khususnya bagi kita yang dipercaya memegang kekuasaan, yang diberi kepercayaan mengelola sumber daya, yang diberi kepercayaan melaksanakan pemerintahan, diberi kepercayaan untuk mengatur kehidupan banyak orang, oleh karena itu kita harus terus mengasah diri kita dengan pengetahuan yang baik, ”cetus Pastika
Lebih jauh, ilmu pengetahuan dalam kaitannya dengan kehidupan pemerintahan, Gubernur Pastika mengharapkan kepada jajarannya agar bisa berpikir sistemasis dan jauh kedepan, serta menjadi seorang yang suputra. “Apakah kita sudah suputra, bagaimana caranya menjadi suputra, menurut pemikiran saya dan mungkin berbeda bagi orang lain, untuk menjadi suputra sekurang-kurangnya harus memahami weda, bhakti kepada ISHWW, ingat kepada leluhur yang masih hidup maupun yang sudah pitara, serta yang terpenting welas asih kepada sesama. Sudahkah kita bisa seperti itu, jika belum harus dipupuk dengan kesadaran, seingga kita bisa memupuk diri menjadi seorang yang suputra,”pinta Pastika.
Persembahyangan Rahina saraswati dipuput oleh Ida Pedanda Gede Sidanta Manuaba dari Griya Buruan, Batuan, Sukawati, Gianyar, serta dibantu para pemangku pura setempat.jchb