Prof Jimly, Harap Umat Bersinerji Bangun Entrepreneurship
KataBali.com – Bertempat di Rumah Makan pecel Bu Tinuk, Kuta, PW Alisa Khadijah Pengurus Wilayah Bali Rabu, (15/3/2017 )mengadakan diskusi keumatan dengan pembicara utama Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH didampingi Ketua MUI Bali H. Taufik Ashadi serta diikuti oleh berbagai ormas Islam di Bali.
Dalam dialog disampaikan Prof Jimly meyampaikan bangsa ini (Indonesia) adalah bangsa besar karena terdiri berbagai suku dan bangsa, maka pengelolaan negara memang perlu mengakomodasi seluruh lapisan masyarakat dan golongan yang tersebar di berbagai propinsi bahkan pulau yang ada di nusantara, walaupun Islam merupakan mayoritas penduduk di Indonesia, yakni sekitar 87% namun tetap saja pemerintah harus memperhatikan 13 % warga Negara yang lainnya yang bukan Islam karena kita sudah sepakat dalam wadah NKRI.
Prof Jimly sebagai salah seorang Pakar Hukum Tata Negara Indonesia, wajar dalam perspekif menata bangsa beliau lebih banyak menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka kemajemukan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Menurut Prof Jimly, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa besar di kawasan asia pasifik kedepannya (abad 22). Bangsa Islam dunia lainnya sudah lebih dahulu memberikan kontribusi peradaban seperti bangsa Arab, bangsa Persia, bangsa Swahili, bangsa Turki, Bangsa Hindia.
Saat ini sudah saatnya bangsa Melayu Islam dengan representasi Indonesia sebagai bangsa Islam melayu terbesar melalui fundamental ekonomi digalakan dengan gerakan entrepreneurship-kewirausahaan, tambahnya.
Bahkan Prof Jimly banyak menyoroti masalah pengangguran dan angkatan kerja kerja penduduk Indoensia, Para lulusan sarjana dan sekolah menengah atas sudah belajar dan mengaplikasikan diri berwiraswasta. Mereka (baca: lulusan sarjana dan SMA) bisa magang dan belajar dengan pelatihan pelatihan kewirausahaan dan bersinergi dengan para pengusaha.
Dengan membuat industri kreatif yang memberdayakan potensi potensi sentra industri untuk membuat produk-produk kerakyatan yang dipasarkan secara digital kata profesor yang juga Ketua DKPP(Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) nasional ini.
Dengan era digital yang sudah menjadi acuan masyarakat, bisa mengakses dan mencari informasi dengan cepat dengan tampilan barang/jasa dilihat dengan spesifikasi yang detail, pungkasnya.
Dalam diskusi keumatan tersebut banyak mengulas pentingnya peranan dunia kewirausahaan, perlu kita ketahui jumlah pengusaha dan wiraswastawan di Indonesia hanya kisaran dibawah 5% dari jumlah penduduk Indonesia.
Diskusi keumatan dan kebangsaan berjalan relatif cair dan santai. Dalam pemaparannya H. Taufik lebih banyak memaparkan pentingnya fundamental ekonomi guna memakmurkan bangsa.
Dengan ekonomi yang kuat maka masalah keumatan dan kesenjangan sosial, kemiskinan antar golongan dapat ditekan, menurut H Taufik yang juga putra Tokoh pluralis Bali-alm Habib Adnan ini.
Sedangkan Hj. Z. Nurindahwati SH, MH selaku Ketua PW Alisa Khadijah Pengurus Wilayah Bali sangat berterima kasih kepada Prof. Jimly, diantara kesibukan Prof Jimly masih bersedia menyediakan waktunya memberikan tausiah dan wejangan masalah keumatan bangsa semoga pemikiran dan pertemuan malam ini dapat memberikan pencerahan dan motivasi terhadap para hadirin yang ada di ruangan ini ujarnya
Pada akhir acara ditutup MOU lisan bahwa perlunya sinergitas bersama-sama anak bangsa yang bernaung di lembaga organisasi keagamaan maupun pemuda/mahasiswa seperti Muhammadiyah, Alisa Khadijah, NU, KAHMI, HMI, Pemuda Muhammadiyah, dan lain sebagainya membuat wadah bersama dalam ekonmi kreatif.
Prof Jimly siap melakukan coaching clinic apabila memang dibutuhkan pemikiran dan kehadirannya di Bali, ujarnya.
Bahkan harapannya Bali bisa menjadi pioneer sebagai sekolah kewirausahaan dan sekaligus tempat prakteknya, tutupnya. Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan kain endeg , kain khas batik bali kepada Prof Jimly dari para penggurus PW Alisa Khadijah Pengurus Wilayah Bali.
Lokasi Kegiatan Rumah makan pecel Bu Tinuk -sebagai tauladan entrepreneur kuliner-pecel sukses, merupakan sebuah rumah makan khas nusantara yang ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara dan kuliner mengandalkan bumbu pecel sebagai menu utamanya, dipadu dengan aneka lauk pauk yang memiliki cita rasa rempah rempah nusantara antara lain :bebek, ayam, ikan, rendang, paru, olahan daging lainnya. nur-r gusas