Dies Natalies STAHN Mpu Kuturan, Tokoh Dipilih, Dinilai Miliki Jasa bagi Perkembangan Agama Hindu di Indonesia
Penghargaan selanjutnya diberikan kepada almarhum I Gusti Bagus Sugriwa yang menggagas, membuat pelaksanaan Tri Sandya tiga kali sehari dengan menggunakan pengeras suara. Selanjutnya, almarhum Ida Pandita Mpu Acarya Kerta Windu Sara yang memiliki nama walaka Ketut Pasek, sebagai pendiri sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Hindu di Buleleng.
Penyerahan penghargaan Widya Sastra Nugraha tersebut diserahkan langsung oleh Ketua STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Prof Dr Drs I Made Suweta MSi kepada perwakilan dari keluarga masing-masing penerima.
Dalam sambutan kegiatan yang dirangkai dies natalies tersebut, ia mengatakan bahwa penghargaan yang diberikan merupakan ucapan terima kasih atas perjuangan untuk Agama Hindu sehingga bisa hidup dan besar sampai sekarang. “Kita sebagai umat Hindu penerus patut berbangga atas kerja keras dan perjuangan yang telah dilakukan oleh tiga tokoh ini di masa lalu,” ujar dia.
Suweta pun berharap generasi muda yang dicetak dan dididik di kampus STAHN Mpu Kuturan ini ke depannya dapat meneladani sifat dan semangat mereka yang kini telah berpulang ke sisi Tuhan.
Sementara itu dalam kegiatan Dies Natalis yang pertama itu, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan perguruan tinggi Hindu lain dan juga pasraman dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi di kampus setempat.
Perjalanan STAHN hingga diresmikan oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim pada 22 Maret 2016 juga menjadi titik awal kebangkitan kependidikan Hindu di Bali khususnya Buleleng. Dalam kesempatan tersebut pihaknya yang masih berkomitmen untuk mencetak lulusan yang memang memiliki potensi sesuai keahliannya, segera akan mengupayakan kelengkapan sarana pendukung. Seperti gedung rektorat yang akan dibangun tahun ini melalui dana hibah Pemprov Bali.
Sebelumnya kampus STAHN Mpu Kuturan masih menggunakan gedung lama eks kampus IHDN cabang Singaraja. Bahkan sebagai kampus baru belum memiliki gedung rektorat dan masih memanfaatkan ruangan yang ada dengan sekat-sekat. jchn