Mertua Happy Salma Calon Kuat, Cabup Pilihan Golkar di Pilkada Gianyar 2018
KataBali.com – Persiapan Pilkada Gianyar 2018, DPD I Partai Golkar Provinsi Bali bersama DPD II Partai Golkar Gianyar mulai mengusulkan sejumlah nama calon bupati (cabup) untuk selanjutnya diajukan ke DPP Partai Golkar di Jakarta. Bahkan dari deretan nama yang diusulkan, mertua dari artis cantik Happy Salma yakni Tjokorda Raka Kerthyasa (Tjok Ibah) memiliki peluang sebagai calon kuat pilihan partai beringin.
Seperti ditegaskan Ketua DPD I Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta. Saat dikonfirmasi, Kamis (2/2), ia menyatakan bahwa Partai Golkar sudah mengusulkan nama ke pusat. ” “Sudah, kami sudah usulkan sejumlah nama ke Jakarta. Banyaklah, ada sekitar 20-an itu,”akunya.
Diantara nama yang diusulkan, Sudikerta menyebut diantaranya,Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Sekda Kabupaten Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra (Gus Gaga), Tjokorda Raka Kerthyasa (Tjok Ibah), dan Ketua DPC Demokrat Gianyar Tjokorda Gde Asmara Putra Sukawati (Cok Anom), dan beberapa tokoh Puri di Gianyar.
Bahkan saat disinggung dari nama yang diusulkan, politisi yang kini juga menjabat sebagai wakil gubernur Bali ini menyatakan bahwa Tjokorda Raka Kerthyasa (Tjok Ibah) berpeluang besar untuk diusung oleh internal partai. “Bagus itu Tjok Ibah, ada kemungkinan besar. Kan dia calon yang kita diajukan juga,” tambahnya.
Akan tetapi, soal siapa nanti yang akan menjadi tandem dari mertua artis cantik Happy Salma ini, pihaknya belum mau untuk membeber lebih gamblang.
“Tentu kami ingin yang realistis saja. Siapa yang menjadi aspirasi masyarakat dan terbaik, itu yang akan kami usung,”paparnya diplomatis.
Sedangkan Sekretaris DPD I Partai Golkar Bali Nyoman Sugawa Korry menambahkan bahwa nama-nama yang dibawa ke DPP Golkar di Jakarta memiliki peluang yang sama untuk diusung Golkar di Pilkada mendatang. Pihaknya bahkan memberikan beberapa syarat yakni memiliki elektabilitas tinggi, memiliki kemauan dan kesanggupan untuk terjun di Pilkada Gianyar 2018.”Semua memiliki peluang yang sama, cuma nanti kan ada mekanismenya, ada survey, ada kemauan, kesanggupan dari yang bersangkutan, untuk berani terjun itu,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi senior Partai Golkar asal Buleleng ini menambahkan bahwa pihaknya akan mulai melakukan survey terkait elektabilitas calon di Pilkada Gianyar pada bulan Juni 2018. “Ya mulai Juni ini kami sudah mulai lakukan survey,” akunya.
Pun saat disinggung soal koalisi, pria yang kini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Bali ini mengaku sudah mulai melakukan berbagai komunikasi politik yang serius dengan beberapa partai yang ada. Namun, ia tidak mau membeberkannya lebih lanjut.”Kami sudah komunikasi juga dengan beberapa partai. Kalau sudah waktunya baru kita ungkapkan,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait pernyataan Sudikerta yang menyatakan bahwa Tjok Ibah memiliki peluang besar diusung Partai Golkar di Pilbup Gianyar, saat dikonfirmasi kepada yang bersangkutan lebih memilih datar.”Saya nggak ada komentar apa. Nanti lihat aja perkembangan,” terangnya.
Politisi yang juga tokoh Puri Ubud ini mengaku, bahwa dirinya tidak memiliki ambisi di Pilkada Gianyar. “Saya secara ambisi kan nggak ada,” akunya.
Apalagi menurutnya untuk melayani masyarakat tidak harus menjadi Bupati Gianyar. “Saya sudah cukup nyaman di DPRD memperjuangkan aspirasi masyarakat, kegiatan di adat, berusaha. Kan banyak tempat mengabdi, tidak harus menjadi bupati,” akunya.
Adapun disinggunh apabila dirinya ditugaskan oleh DPP Golkar untuk bertarung di Pilkada Gianyar 2018. Tjok Ibah akan melakukan musyawarah dengan keluarga besarnya di Puri dan para kader Golkar untuk membahas teknis dan strateginya lain.”Ya harus rembug dulu gimana teknis dan strateginya, dengan teman-teman, dengan keluarga,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa musyawarah tersebut penting, lantaran menurutnya dalam politik, khususnya di Bali terdapat beberapa rambu-rambu sosial yang dapat berdampak bagi masyarakat dan lingkungan.”Kan kami di Bali tidak bisa pure politician practice gitu loh. Karena kita mempunyai rambu-rambu sosial yang bisa berdampak kepada masyarakat, lingkungan, maka dari itu musyawarah ini penting bagi rekan-rekan yang kita ajak berjuang,” pungkas Tjok Ibah.(JcJy)