Kemenangan PASS Belum Bisa Jadi Jaminan di Pilgub
KataBali.com – Meski secara politisi akan memperkuat posisi PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung, akan tetapi sisi lain, kemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati/Wakil Bupati Buleleng nomor urut 2 Putu Agus Suradnyana-Nyoman Sudjitra (PASS) di Pilkada Buleleng 2017 belum bisa menjamin partai berlambang Banteng Moncong Putih ini otomatis menjadi pemenang di Pemilihan Gubernur 2018 mendatang.
Seperti ditegaskan akademisi yang juga pengamat politik dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Dr Nyoman Subanda. Saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (18/2), ia menilai bahwa meski diatas kertas posisi PDIP akan lebih diperhitungkan, akan tetapi hasil kemenangan PDIP di Buleleng tak otomatis akan berkorelasi dengan hasil di Pilgub Bali nanti.
Alasannya? Menurut Subanda, belum adanya jaminan korelasi hasil Pilkada Buleleng dengan Pilgub Bali, itu karena lebih dilihat dari karakteristik masyarakat Buleleng. “Saya berani katakan itu dengan melihat karakter dan pengalaman hajatan pemilu sebelum-sebelumnya. Nampaknya untuk di Buleleng tidak selalu begitu dan tidak langsung otomatis,”terangnya.
Menurutnya, pada hajatan Pilgub Bali 2018 mendatang, ia meyakini bahwa faktor figur atau calon yang ditawarkan akan lebih mendominasi dibandingkan partai politik (Parpol). “Ini saya katakan untuk Buleleng. Meskipun kemenangan PASS secara geo politik akan berpengaruh, akan tetapi kemenangan ini tidak akan mutlak sama dengan hasil yang nanti dicapai di Pilgub Bali,”tambahnya.
Artinya, lanjut Subanda, posisi PDIP akan kuat ketika partai ini mampu menawarkan figur yang tepat. “Semisal figur yang mampu mengayomi, bisa membawa dampak positif bagi perubahan Buleleng, serta figur-figur yang tidak rentan terhadap kasus hukum tertentu,”tegasnya.
Sehingga dengan karakter masyarakat Buleleng yang realistis, maka meskipun PDIP kuat dari sisi kepartaian, akan tetapi jika salah memilih paslon yang akan diusung, maka hal ini diakuinya belum mampu memberikan jaminan.
“Banyak dimiliki Buleleng, pertama selain daerah dengan penduduk terbesar di Bali, banyak tokoh birokrat, politik atau tokoh lain tingkat lokal, nasional maupun internasional. Bahkan di Denpasar saja, gubernurnya dari Buleleng, banyak juga tokoh lain dan tentu ini juga akan punya pengaruh,”pungkasnya. (JcJy)

