GPS Ngaku Masih Pikir-Pikir, Terkait Dorongan Tandem dengan RM Lewat Independent
KataBali.com -Dinamika politik menjelang hajatan Pilgub Bali 2018 terus berkembang. Spekulasi dan kotak-katik untuk memaketkan para calon figur ideal di Pilkada Bali juga terus berubah.Terbaru, pasca didaulat dan dideklarasikan maju sebagai calon gubernur Bali pada Pilkada 2018, nama Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra alias RM kembali diusulkan untuk diduetkan dengan Senator asal Bali Gede Pasek Suardika (GPS) melalui jalur independent akias perseorangan.
Bahkan terkait usulan untuk menandemkan keduanya, ada informasi bahwa antara RM dan GPS sudah mulai membangun komunikasi. Benarkah?
Terkait hal itu, GPS yang dikonfirmasi via telepon, Senin (13/2) mengaku belum mengetahui adanya kabar untuk menandemkan dirinya dengan Rai Mantra.
Bahkan, terkait Pilgub Bali, anggota DPD-RI asal Bali yang kini juga menjabat sebagai wakil ketua umum DPP Partai Hanura, ini mengaku bahwa sampai saat ini, dirinya menyatakan belum menentukan sikap ataupun keputusan apakah akan maju atau sebaliknya.
Sehingga dengan adanya kabar (Paket Rai Mantra-GPS) itu, mantan politisi Partai Demokrat dan pernah menjabat sebagai ketua Komisi III DPR-RI Dapil Bali ini mengaku belum mau berkomentar lebih banyak.”Jujur saya malah belum tahu, sampai saat ini juga belum ada komunikasi politik apapun soal itu,”akunya.
Menurut Pasek, kalaupun pernah melakukan komunikasi dengan Rai Mantra, ia menyatakan bahwa komunikasi tersebut hanya sebatas pertemanan biasa. Bukan mengarah pada komunikasi politik jelang Pilgub Bali 2018. “Namanya komunikasi kan biasa sama temen, sesama pejabat,” imbuhnya.
Akan tetapi, atas munculnya dari sejumlah kelompok masyarakat itu, politisi yang dikenal cukup dekat dengan mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum ini sangat mengapresasi.
“Tentu saya sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya. Kalau urusan Pilgub Bali itukan soal aspirasi dan garis tangan. Kita lihat nanti lah kalau dukungan masuk saat simakrama itu ada, tapi kan biasa itu saat simakrama itu. Namanya harapan-harapan masyarakat kan biasa, itu komunikasi harapan.Akan tetapi setiap keputusan harus difikirkan secara matang,” pungkasnya.(JcJy)
Klik
|