Muncul Usulan Paket Puspa-Linggih di Pilgub Bali
KataBali.com – Meski hajatan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 masih lama, namun nama politisi Partai Golkar yang juga anggota DPR-RI asal Bali Gede Sumarjaya Linggih alias Demer terus disebut-sebut dan diyakini Jadi Poros Baru Wujudkan Koalisi Merah-Kuning di Daerah dalam bursa calon gubernur (Cagub) di Pilkada Bali.
Setelah dikabarkan kuat untuk berduet dengan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra-Gede Sumarjaya Linggih (Mantra-Sulinggih), kini muncul skenario membuat poros alias paket baru dengan menduetkan Menteri Koperasi dan UMKM Anak Agung Ngurah Gede Puspayoga dengan Gede Sumarjaya Linggih (Puspa-Linggih).
Bahkan menurut informasi, poros baru ini akan menjadi kejutan dengan masih belum adanya sikap resmi dari kedua induk partai (PDI Perjuangan dan Partai Golkar). Meski diketahui bahwa para kader dan pengurus DPD I Partai Golkar Bali telah mendeklarasikan ketua DPD Partai Golkar Bali Ketut Sudikerta dengan Sudikerta Gubernur Bali (SGB) dan PDI Perjuangan Bali mendeklarasikan ketuanya Wayan Koster dengan Koster Bali Satu (KBS), akan tetapi dengan belum adanya keputusan resmi dari DPP, membuat situasi dan dinamika politik masih sangat dinamis.
“Akar rumput menginginkan nama itu. Dari sisi filosofi nama paket paling tinggi tingkatanya (Puspa Linggih). Ini juga selaras dengan rencana elit pusat di 2019 untuk mengabungkan koalisi merah-kuning,”terang sumber yang mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan kemarin (30/1).
Bahkan kedekatan dua tokoh baik Puspayoga maupun Demer dengan sejumlah elit, pejabat dan tokoh politik di DPP membuat peluang keduanya untuk berduet sangat besar.
“Finansial juga bagus. Kalau kedekatan Puspayoga dengan bu Mega juga cukup bagus. Demikian juga dengan Demer yang dekat dengan AL (Agung Laksono),”tegasnya.
Terkait dengan usulan itu, Demer yang dikonfirmasi via telepon menyatakan untuk mengalir. “Mengalir saja, dan tentu akan saya pikirkan matang. Saat ini sampai tiga bulan ke depan saya masih ingin fokus dengan situasi politik baik nasional maupun internasional,” terang politisi yang duduk sebagai anggota dewan di Senayan tiga periode ini diplomatis.
Akan tetapi dengan adanya usulan dari akar rumput, pihaknya menyatakan sangat terima kasih. “Tentu juga saya akan pertimbangkan matang. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi termasuk Bali. Bukan hanya soal menang dan kalah, tapi bagaimana dengan apa yang saya miliki saat ini sudah dianggap mampu untuk bisa memajukan dan mensejahterakan rakyat Bali. Ini yang harus difikirkan,” ujarnya.
Menurut Demer, dengan melihat situasi dan perkembangan politik, beberapa waktu lalu, ia juga mengaku telah bertemu lansung dengan ketua umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.
“Kira-kira empat hari lalu. Dan beliau menyatakan bahwa survei aja belum. Artinya masih sangat dinamis. Dan saya mencermati bahwa beliau selaku ketum yang lebih berperan tetap mengedepankan mekanisme. Baik itu survei ataupun yang lainnya,”terangnya.
Selain itu, dengan semangat baru Partai Golkar, maka dengan slogan “Suara Golkar adalah Suara Rakyat”, ia sangat optimistis bahwa Setnov selaku ketum akan membuat keputusan matang, khususnya pada hajatan Pilgub Bali mendatang.
“Tentu juga saya selaku kader selain harus menimbang dan mengevaluasi diri saya. Tentu juga menyerahkan semua pada mekanisme partai. Dan jika memang usulan (untuk duetkan dengan Puspayoga) adalah usulan rakyat, maka tidak ada alasan jika hal itu sesuai mekanisme partai,”pungkasnya. (JcJy)