Hitler Kabur Dari Jerman dan Tinggal di Indonesia Hingga Akhir Hayatnya
KataBali.com – Seorang penulis sejarah Horst Henry Geerken mengungkapkan pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler di akhir rezimnya sempat melarikan diri ke Indonesia.
Pada 7 Mei 1945 Jerman menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Sejarah mencatat, pemimpin Nazi Jerman, Adolf Hitler, meninggal dunia pada 1 Mei 1945. Namun sumber informasi lain menyebut Hitler berhasil kabur ke Indonesia dan tinggal di Indonesia hingga akhir hayatnya.
Hal ini disampaikan penulis buku “Jejak Hitler di Indonesia”, Horst Henry Geerken, saat melakukan soft launching bukunya, di kediaman budayawan Bali, Gusti Ngurah Harta, di Denpasar.
Menurut Henry, setelah Jerman berhasil dikuasai tentara sekutu, Adolf Hitler dan istrinya Eva Braun, berhasil kabur dari Jerman. Sisa-sisa jasad yang diduga Hitler dan Eva yang ditemukan dekat bungker sang Fuhrer, setelah diteliti lebih lanjut dikemudian hari, ternyata bukan jasad Hitler dan istrinya.
Dalam bukunya, Henry menyebut Hitler dan Istrinya Eva berhasil kabur ke Indonesia dengan menggunakan kapal selam U- Boat. Pada waktu itu, kapal selam Jerman ini mampu melakukan perjalanan di laut untuk waktu yang lama. Kapal selam ini bisa menyelam terus menerus selama 66 hari.
“Hitler kabur via Rome (Roma Italia), kemudian kapal selam U Boat itu menuju Indonesia selama berbulan-bulan. Waktu itu pangkalan Angkatan Laut Jerman di Batavia dan Surabaya masih digunakan Jepang. Saat itulah Hitler dan Eva mendarat di Jawa dan kemudian bersembunyi di Indonesia,”jelas Henry.
Setelah di Indonesia, Hitler kemudian merubah namanya menjadi Dr G.A Poch. Ia dan istrinya tinggal di Pulau Sumbawa. Pada waktu itu ada ratusan dokter Jerman yang bekerja di pulau pulau terpencil atas undangan Presiden Sukarno.
Tahun 1960 an, istrinya, Eva Braun, meninggalkan Hitler dan kembali ke Jerman dengan nama Frau Poch. Tak berapa lama, Dr Poch (Hitler) berkenalan dengan perempuan Bandung bernama Sulaesih, yang waktu itu bekerja di kantor pemerintahan daerah Sumbawa. Mereka menikah tahun 1965.
“Setelah menikah dengan Sulaesih, Hitler kemudian menjadi muslim dan memeluk agama Islam,” tutur Henry.
Kematian Dr Poch tercatat pada 16 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Dr Sutomo Surabaya akibat serangan Jantung. Ia kemudian dimakamkan di pemakaman muslim di Ngagel Rejo, Jalan Bung Tomo 19, Surabaya.
“Dari istrinya Sulaesih, Hitler tidak punya keturunan. Semua dokumen-dokumen Dr Poch (Hitler) seperti SIM, sidik jari, paspor, dan lain-lain, diserahkan kepada seorang dokter yang bernama Dr Husodo sebelum istrinya Sulaesih meninggal dunia di Ciamis,” tutup Henry. (JcBB-Oz)