Pembangunan Fisik Rampung 100%, Pastika Minta Masyarakat Ikut Jaga Rumah Sakit Pratama Nusa Penida
Katabali.com – Harapan masyarakat Nusa Penida akan tersedianya fasilitas kesehatan segera terwujud karena pembangunan fisik Rumah Sakit Pratama Nusa Penida sudah rampung 100 % pada bulan Nopember silam. Selanjutnya rumah sakit tersebut segera dilengkapi dengan alat kesehatan (alkes), yang akan terealisasi pada tahun 2017. Sementara menunggu kesiapan alat kesehatan , masyarakat sekitar diharapkan turut menjaga rumah sakit tersebut. Hal itu disampaikan oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat meninjau proyek tersebut serangkaian dengan kunjungan kerjanya di kecamatan Pulau Nusa Penida,Klungkung, Minggu (25/12).
Menurut Pastika hal ini merupakan langkah antisipasi akan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan seperti aksi pencurian yang sempat terjadi terhadap beberapa lampu rumah sakit tersebut beberapa waktu yang lalu. “Jangan sampai dibiarkan aksi-aksi seperti ini terulang lagi, kita pemerintah sudah sangat memperhatikan kebutuhan masyarakat Nusa Penida, jadi sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya,” tegasnya yang dalam kesempatan turut serta didampingi oleh kepala SKPD di lingkungan Pemprov Bali beserta kepala SKPD Pemerintah Kabupaten Klungkung.
Pastika sendiri mengaku puas dengan kualitas rumah sakit yang pengerjaan fisiknya dilakukan oleh PT Asri Cipta Natha Alam. Menurutnya, kualitas bangunan sudah memenuhi standar yang diharapkan. Hal itu bisa dilihat dari kualitas ruang operasi hingga kualitas dinding dan keramik. Pastika berharap, dengan kualitas yang sudah sedemikian rupa, keberadaan Rumah Sakit diharapkan memenuhi kebutuhan warga akan pelayanan kesehatan sehingga tidak usah menunggu dibawa ke pulau Bali lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan dr. Ketut Suarjaya menjelaskan jika pembangunan fisik rumah sakit ini menelan anggaran sekitar 17,7 milyar. Mengenai kekurangan seperti alkes sudah dianggarkan tahun 2017 dengan perkiraan anggaran sekitar 16 milyar yang merupakan sharing APBD Pemprov 8 milyar dan sisanya APBD Pemkab Klungkung,” jelasnya. Sementara hal lain yang harus dipenuhi terkait dengan bangunan fisik di rumah sakit ini adalah pembangunan mess untuk 9 dokter yang diperkirakan menelan biaya 2,7 milyar. Selain itu hal yang masih diperlukan adalah biaya untuk aspal jalan menuju RS sekitar 700 juta serta tembok penyengker.
Proyek lain yang ditinjau Pastika adalah jalan lingkar, Simantri 541 Lalang Sari di Desa Sakti dan Simantri 615 Santi Amerta di Desa Klumpu serta meninjau Gerbang Sadu Sinar Harapan di Desa Batununggul.
Mengenai proyek jalan lingkar, Pastika berharap agar Pemkab Klungkung lebih aktif melakukan pendekatan ke pusat untuk pendanaannya, terlebih Pemprov sudah memfasilitasi dengan menggelar rapat yang melibatkan sejumlah kementrian di Bounty Cruise beberapa waktu lalu. Menurut Pastika hal itu harus dijadikan momentum untuk menjemput bola, mengingat program Nawacita besutan pusat itu memfokuskan pembangunan dari pinggiran, dan Nusa Penida termasuk pulau terluar Bali yang harus mendapatkan prioritas.
Di dua lokasi unit Simantri yang dikunjunginya Pastika meminta agar anggota Simantri lebih kreatif lagi mengembangkan jenis tanaman yang akan ditanam. “Jangan hanya ikut-ikutan, para petani harus kreatif, perkirakan apa yang akan mahal di pasaran segera tanam, jangan menunggu harga pasar naik anda baru tanam,” himbaunya. Selain itu, untuk permasalahan klasik di Nusa Penida, yaitu masalah air, Pastika menyarankan para petani untuk memanen air di musim hujan. Caranya dengan memasang talang air di tiap atap yang ada dan disalurkan ke penampungan air. Jadi pada musim kemarau para petani tidak perlu kesusahan lagi memikirkan air.
Pastika pada kesempatan itu juga sangat mengapresiasi capaian yang telah diraih Desa Batununggul sebagai salah satu desa penerimaprogram Gerbangsadu Mandara. Tercatat angka kemiskinan di desa tersebut menurun pasca menerima bantuan Gerbangsadu, dari yang sebelumnya berjumlah 460 warga di tahun 2012 kini menjadi hanya 285. JCHBl