Ponpes Bali Bina Insani, Meliling, Tabanan Jadi Pusat Lokus Delegasi BDF 2016
KataBali.com – Selain prestasi-prestasi Bertingkat Nasional terdahulu yang telah diukir Kabupaten Tabanan di bawah pimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, kini menariknya, sebuah prestasi datang bukan melalui penghargaan/piagam ataupun lewat ajang perlombaan.
Melainkan melalui kerukunan antar umat beragama yang dijalankan dan diperlihatkan dengan begitu harmonis di Kabupaten Tabanan, itulah yang menjadi perhatian dari Pemerintah Pusat, yakni Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia.
Sehingga Kabupaten Tabanan didaulat menjadi Lokus kunjungan Delegasi “Bali Democracy Forum (BDF) 2016 yang akan berlangsung pada tanggal 8/9 Desember mendatang.
Hal itu terungkap saat Kemenlu RI melalui Direktur Diplomatiknya Al. Busyra Basnur beserta rombongan berkunjung ke Tabanan, diterima langsung Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didampingi Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa dan As.I Sekda Tabanan I Wayan Yatnanadi di Rumah Jabatan Bupati Setempat, Kamis (3/11) sore kemarin.
Nampak pula pada kesempatan tersebut rombongan Busyra mengajak Direktur Keamanan Diplomatik Kemenlu RI I G.N. Ardiyasa beserta staf, dan dari Pemkab Tabanan juga hadir Kabag Humas dan Protokol Sekda Kabupaten Tabanan I Putu Dian Setiawan.
“Sebelum bertemu Ibu Bupati, kami beserta rombongan sudah meninjau lokasi yang akan kami jadikan tempat Lokus kunjungan peserta BDF, yaitu ke Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Desa Meliling, Kerambitan. Kami sangat kagum saat melihat lokasi pondok pesantren tersebut, bagaimana bisa? Pondok Pesantren yang terletak ditengah-tengah pemukiman penduduk yang mayoritas Hindu bisa menunjukan kerukunan antar umat”, jelasnya sembari merasa kagum.
“Dari sekian Kabupaten di Bali, bahkan di Indonesia hanya di Tabanan saja saya melihat adanya hubungan yang harmonis antara umat beragama seperti yang saya lihat di Meliling. Atas keberhasilan Bupati Tabanan menjaga kerukunan itu, amatlah sangat cocok Tabanan mendapat penghargaan sebagai tempat kunjungan para delegasi BDF. Yang bertujuan agar secara langsung para Delegasi bisa melihat keadaan dan kerukunan umat yang dijalankan di Tabanan sebagai contoh, tukasnya.
Dirinya juga menerangkan, BDF kali ini telah final menjadikan Pondok Pesantren Bali Bina Insani di Desa Meliling, Kerambitan, Tabanan sebagai lokus kunjungan para Delegasi BDF. Bali Democracy Forum ini merupakan forum kerja sama Negara-Negara Demokrasi di Asia yang diadakan setiap Bulan Desember di Bali yang bertujuan memperkuat kapasitas demokrasi melalui diskusi antar Negara.
Dimana tiap-tiap Negara akan diwakili oleh masing-masing menteri Luar Negeri, dan kali ini peserta BDF kira-kira 100-150 Negara. “Kami juga dengar kabar bahwa, mantan Sekjen PBB Kofi Annan juga akan bersedia hadir disini”, terang Busyra.
Melihat, Bupati Eka sangatlah terbuka menerima rombongan dari kami, saya yakin kerjasama kita kedepan pasti lebih bagus lagi. Kami ingin Ibu berkenan untuk memberikan sambutan pembuka dalam pelaksanaan BDF, sebagai bentuk dukungan dari Pemkab Tabanan, imbuh Busyra.
Bupati Eka saat itu langsung mengamini permintaan dari Busyra. “Saya kira itu sangat perlu, apalagi yang hadir adalah para Menteri Luar Negeri Negara Sahabat atau yang sederajat bahkan tahun kemarin tidak sedikit juga Kepala Negara bersedia untuk hadir. Bila perlu dalam pembukaan nanti pada tanggal 8 Desember 2016, Saya akan menyiapkan naskah sambutan berbahasa inggris dan berorasi dengan bahasa Inggris, tidak perlulah, pihak Kemenlu repot-repot lagi mencari penerjemah”, canda Bupati Eka.
Saat itu Bupati Eka langsung menunjuk Sekkab Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa agar menjadi Leading Sector dari BDF. “Kita jangan bikin malu Daerah kita, berikan pelayanan yang terbaik, buatlah semeriah mungkin sehingga perwakilan dari Negara-Negara sahabat merasa nyaman layaknya di Rumah sendiri”.
Saat itu Bupati Eka juga mengungkapkan keprihatinannya akan Kesatuan NKRI, “Saya melihat sekarang ini kita dalam keadaan kritis di dalam menjaga keutuhan NKRI. Oleh sebab itu, sejak Saya menjabat menjadi Kepala Daerah selalu saya tekankan kita harus saling hormat menghormati, menghargai dan saling menyayangi sesama umat”, pungkasnya.
“Mungkin karena kebijakan yang telah kami jalankan selama ini membuat kehidupan umat beragam di Tabanan menjadi sangat rukun dan harmonis. Semoga Tabanan bisa menjadi contoh bahwa didalam kehidupan beragama, meski beda keyakinan namun tetap bisa rukun di dalam satu wilayah”, harap Eka.
Bupati Eka juga menyinggung soal souvenir atau cenderamata yang akan diberi kepada peserta yang hadir, pintanya “Bukan saja dibuat berkesan dan nyaman, namun BDF kali ini harus mencermikan ciri khas Tabanan. Oleh sebab itu Saya ingin para Menteri Luar Negeri dari masing-masing Negara sahabat agar diberikan souvenir yang merupakan ciri khas dari Tabanan”, pinta Bupati Eka pada Sekda Wirna. HmTb