Kabupaten Tabanan Gelar Upacara Bendu Piduka untuk Jaga ‘Ajegan’ Jagat Bali
KataBali.com – Kamis, (24/11), berletak di Pura Luhur Pekendungan, Tanah Lot. Kabupaten Tabanan di bawah pimpinan Bupati Ni Putu Eka wiryastuti, menggelar upacara “Bendu Piduka” yang bertujuan untuk menjaga ke”Ajegan” Jagat Bali, yang dalam hal ini Kabupaten Tabanan.
Upacara Bendu Piduka digelar juga dimaksudkan untuk menetralisir segala sesuatu yang mencemari alam ini, baik secara perkataan, perbuatan dan pikiran yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja. Hal itulah yang menjadi kekhawatiran Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, agar kondisi itu tidak mencemari alam ini atau juga disebut “leteh”. Maka dibuatkan “Banten Sesayut Bendu Piduka”, sebagai bentuk rasa penyesalan sekaligus permohonan maaf kepada Tuhan, dan sesama.
“Bahwa selama kita berkarma (Ngayah) pernah melakukan hal-hal yang dikategorikan sebagai bendu (kesal, kecewa atau marah), dan setelah itu semuanya saling memaafkan sehingga terwujud situasi sesuai dengan apa yang kita inginkan yaitu, “Shanti dan Santosa” atau Damai dan bahagia bersama-sama”, tegas pihaknya.
Dalam rangkaian acara upakara Bendu Piduka ini, Bupati Eka beserta rombongan yakni Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya dan Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama serta beberapa anggota DPRD Kabupaten Tabanan dari Fraksi PDIPerjuangan, melaksanakan persembahyangan di 4 (empat) Pura di Tanah Lot. Mulai dari Pura Luhur Pekendungan, Pura Luhur Tanah Lot, Pura Biji Sunia, dan Terakhir di Pura Luhur Batu Bolong. Nampak pula saat acara tersebut, Pinisepuh Perguruan Siwa Murti Jero Mangku Subagya beserta puluhan anggotanya dan Nampak pula Ketua FKUB Tabanan I Wayan Tontra.
Meski dalam pelaksanaan jalannya rangkaian persembahyangan sempat diguyur hujan yang cukup lebat, tidak menyurutkan niat dari Para Pemimpin di Tabanan ini. Mereka tetap melakukan persembahyangan dengan tujuan bisa mewujudkan apa yang diharapkan bersama yaitu Shanti dan Santosa.
Dengan melaksanakan Upacara ini, semoga Shanti dan santosa itu bisa di wujudkan bukan hanya di Kabupaten Tabanan atau Bali, melainkan semoga ini bisa berimbas ke seluruh wilayah NKRI. Mengingat situasi alam dan politik di Negara tercinta ini sedang mengalami ujian yang besar, kemarahan dan kekecewaan saat ini sedang merasuki banyak pihak seperti yang terjadi baru-baru ini. Kekecewaan besar yang menghinggapi rakyat terhadap suatu masalah menyebakan keguncangan pada NKRI.
“Dengan persembahan Banten Sesayut Bendu Piduka ini, semoga berimbas memunculkan kedamaian dan Kebahagiaan yang bisa kita nikmati bersama-sama bukan hanya di Tabanan dan Bali namun di seluruh wilayah NKRI”, tambah pihaknya. HmTb.