JOGED BUMBUNG JARUH Disbud Minta Keterlibatan Bendesa Adat
KataBali.com – Upaya mengantisipasi makin merebaknya joged bumbung jaruh atau joged bumbung porno, pemerintah provinsi melalui Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Bali meminta kepada tokoh adat dan agama di Bali ikut bergerak. Harapan adanya keterlibatan para tokoh adat dan agama itu, karena pemerintah meyakini, melalui keterlibatan para tokoh di Bali, aparat penegak hukum dan institusi pemerintah dan seluruh unsur serta komponen yang ada di masyarakat, maka harapan untuk bisa memerangi aksi joged seronok ini akan lebih efektif.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha, saat dikonfirmasi, Kamis kemarin (24/11) menjelaskan, bahwa sebagai upaya mengantisipasi maraknya penayangan dan pementasan joged jaruh, pihaknya sudah membuat komsep surat edaran (SE). Bahkan diakui Beratha, konsep SE sudah diajukan ke gubernur Bali untuk dikoreksi dan ditandatangani sebelum disampaikan ke bupati/walikota, Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), serta Majelis Madya Desa Pakraman (MMSP) agar meneruskan pula ke Bendesa Adat.
“Kepada jajaran bupati/walikota, kami berharap mampu mengambil langkah-langkah dengan melibatkan Satpol PP yang ada di kabupaten/kota untuk mengantisipasi dan melakukan proses pembinaan. Dan yang paling kami harapkan semua desa adat di Bali mampu membuat perarem yang isinya adalah semacam sanksi atau pelarangan terhadap pementasan joged porno di wilayahnya masing-masing,” terang Putu Beratha.
Lebih lanjut, Beratha juga menambahkan bahwa untuk antisipasi joged jaruh akan lebih efektif, pihaknya juga mengharapkan adanya keterlibatan tokoh-tokoh adat dan agama di Bali.
“Apalagi sudah dibuat perarem, sebagai dasar kuat untuk menindak pelaku yang mementaskan joged jaruh. Mengingat, kemampuan pemerintah khususnya Dinas Kebudayaan hanya sebatas melakukan pembinaan,”tegasnya.
Selain itu, kata Beratha, pada 2017 mendatang, pihaknya juga akan menyiapkan pembinaan dalam bentuk parade atau festival joged dan pengibing. Bahkan tak hanya di lapangan, sebagai antisipasi joged jaruh juga dilakukan di media sosial seperti youtube. Pasalnya, saat ini ada banyak video joged jaruh yang diunggah di youtube.
Sementara peredarannya sulit dibendung, serta membutuhkan proses panjang dan melelahkan.”Berdasarkan pernyataan ahlinya, kalau kami bisa menghapus satu maka akan keluar lagi lebih dari itu. Disamping itu, ini kan kembali kepada penghidupan karena orang yang mengunggah ke youtube itu mendapatkan fee kalau makin banyak orang nanti menonton videonya,” jelasnya.
Sehingga lanjutnya, video joged jaruh di youtube harus diimbangi dengan mengupload lebih banyak lagi video joged yang benar. Saat ini, kata dia sebagai upaya untuk memerangi penayangan johed jaruh, STIKOM Bali sudah membuat portal joged bumbung khusus untuk joged yang sesuai pakem dan tidak vulgar. Melalui portal ini, semua masyarakat Bali yang memang mencintai adiluhungnya budaya Bali diharapkan ikut mengupload lebih banyak joged yang benar.
“Sehingga ketika orang mencari joged tidak semua joged jaruh yang keluar tapi keluar juga joged yang benar. Kesadaran ini perlu dibangun, kenapa kita harus merusak budaya kita sendiri. Kalau bisa, kita nanti kerjasama dengan Polda untuk mencari siapa yang mengupload. Itu penting untuk memberikan efek jera supaya dia jangan hanya berfikir materi tetapi mengorbankan kebudayaan Bali,” pungkas Beratha. (JCHBl)