Ingin Punya Maskot, Pupuan Kenalkan Tari Ngalap Kopi
KataBali.com – Sejak dibuka dan digelar pada 6 November 2016 lalu, Parade Budaya dan Pesta Rakyat HUT Kota Tabanan Ke-523 menjadi ajang masing-masing kecamatan untuk memunculkan segala potensi yang dimilikinya. Begitu juga dengan Kecamatan Pupuan yang giliran mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggara pada Kamis (3/11).
Kecamatan Pupuan yang terkenal dengan komoditas kopi Robustanya rupanya tidak ingin ketinggalan untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya. Komoditas kopi sudah pasti ditunjukkan di kegiatan ini. Beberapa stan pameran memajang hasil produksi kopi dari beberapa desa di kecamatan tersebut.
Dan menariknya, Kecamatan Pupuan kini juga punya garapan seni yang terinspirasi dari aktivitas para petani Kopi. Ngalap Kopi, demikian nama tari kreasi garapan Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Gede Arya Sugiarta yang kebetulan berasal dari Pupuan.
Dalam laporannya yang disampaikan di hadapan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan undangan lainnya, Camat Pupuan I Putu Arya Suta menyabutkan bahwa tarian itu rencananya akan dijadikan maskot Kecamatan Pupuan.
“Karena itu, dalam kesempatan ini, kami memohon masukan dari Bupati, seluruh undangan yang hadir, tokoh masyarakat, dan tokoh seni. Karena kami berencana menjadikan tarian ini sebagai tarian maskot Kecamatan Pupuan,” ungkap Arya Suta kepada para undangan yang beberapa di antaranya terdiri dari Ketua DPRD Kabupaten Tabanan I Ketut Suryadi, anggota DPRD Kabupaten Tabanan seperti I Gede Purnawan dan I Gusti Nyoman Omardani, Sekda Kabupaten Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, jajaran pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan, para perbekel dan bendesa pekraman Se-Kecamatan Pupuan.
Rencana menjadikan tarian Ngalap Kopi sebagai tarian maskot Pupuan, sambungnya, bertujuan untuk memberi identitas kecamatan dari sisi seni tari. “Sehingga identitas ini bisa menjadi kebanggan masyarakat kami,” imbuhnya.
Masih dalam laporannya, Camat Arya Suta menguraikan, rangkaian peringatan HUT Kota Tabanan Ke-523 di Kecamatan Pupuan telah digelar sejak 1 November 2016 yakni dalam bentuk kegiatan persembahyangan bersama.
Dan, Kamis (3/11) merupakan puncaknya yang digelar sejak pagi dengan berbagai kegiatan. Seperti, lomba penjor, lomba membuat banten pecati, pesantian, lomba yel-yel Tabanan Serasi, gebyar Yoga Asana, bela diri, pertunjukan band, gong kebyar, serta gong beleganjur.
Menanggapi rencana menjadikan Tarian Ngalap Kopi sebagai maskot Kecamatan Pupuan, Bupati Eka dalam sambutannya mengaku sangat mendukung dan memberi apresiasi positif. “Bagus banget idenya Pak Camat itu. Saya dorong juga kecamatan lainnya untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya.
Terlebih, sambungnya, format peringatan HUT Kota Tabanan tahun depan akan tetap disebar di masing-masing kecamatan. Sehingga, adanya tarian maskot diharapkan bisa ditampilkan pada tahun depan.
“Yang namanya Pesta Rakyat, lebih pantas dan lebih bagus kalau dinikmati langsung oleh masyarakat. Dan, Bung Karno juga pernah mengingatkan bahwa berkepribadian dalam budaya merupakan modal bangsa dan itu adalah ciri bangsa yang harus dibanggakan,” tegasnya.
Sebelum membuka Pesta Rakyat, Bupati Eka bersama rombongan sempat meninjau stan pameran yang ada di Lapangan Umum Kecamatan Pupuan, lokasi pelaksanaan Parade Budaya dan Pesta Rakyat. Dalam kesempatan itu, Bupati Eka memesan ratusan bungkus kopi yang diproduksi di Desa Munduk Temu. Rencananya, kopi itu akan disuguhkan dan dipromosikan kepada para tamu Pemkab Tabanan.
Sesaat akan membuka Pesta Rakyat, Bupati Eka juga mendapatkan hadiah dari anak-anak TK dan PAUD. Anak-anak tersebut memberikan beberapa prakarya mereka yang terbuat dari sampah plastik. (HmTb)