Bupati Eka Pecahkan Celengan Warga Desa Tegal Mengkeb untuk Pengobatan Ketut Kasna

KataBali.com – Parade Budaya dan Pesta Rakyat HUT Kota Tabanan Ke-523 tidak melulu diisi dengan sorak gembira. Rasa peduli juga mewarnai kegiatan yang rutin digelar di Kabupaten Tabanan tiap tahunnya ini. Seperti yang terjadi pada peringatan yang digelar di Kecamatan Selemadeg Timur, Selasa (8/11).
Dalam kesempatan itu, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti didaulat untuk memecahkan celengan sosial warga Desa Tegal Mengkeb. Hasil celengan itu kemudian diserahkan kepada I Ketut Kasna dari Banjar Beranjingan, Desa Tegal Mengkeb. Kebetulan, Kasna berlatar belakang keluarga miskin yang tengah mengalami cobaan akibat stroke.
Program celengan sosial di masing-masing desa ini sejatinya program yang diunggulkan di Kecamatan Selemadeg Timur. Tujuannya sederhana, membantu masyarakat miskin dengan membangkitkan kepedulian antarwarga. Dan, program ini pada Parade Budaya dan Pesta Rakyat HUT Kota Tabanan Ke-523 mendapatkan apresiasi positif dari Bupati Eka.
“Ini ide yang patut dicontoh di kecamatan lain. Karena bagaimanapun, dalam membangun kita jangan lupa. Masyarakat harus diperhatikan. Jadi, dengan adanya celengan tadi, saya merasa bangga dan tersentuh,” ujarnya saat memberikan sambutan di acara yang dihadiri Ketua DPRD Tabanan I Ketut Suryadi, anggota DPRD Tabanan dari Selemadeg Timur, Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, dan seluruh pimpinan SKPD di lingkungan Pemkab Tabanan.
Lantaran itu, Bupati Eka memberikan saran agar program ini di kecamata dan desa lainnya di Tabanan. Karena program ini akan sangat bermanfaat, khususnya untuk membuka kepedulian hari masyarakat.
“Jangan lihat nilainya. Tapi lihat kepeduliannya. Jangan juga berpikir akan dapat apa dari melakukan itu. Karena Tuhan pasti akan memberikan yang terbaik buat umatnya. Mari galang sisi sosial kita. Membantu sesama,” tukasnya.
Bupati Eka juga memberikan jempol untuk program Dara Manis Kelar Raskin. Karena ide program itu bertujuan untuk mengurangi jumlah keluarga miskin di Kecamatan Selemadeg Timur.
“Kalau bagus di Selemadeg Timur, silahkan tiru di daerah lain. Jangan malu copy paste untuk kebaikan. Kita juga tidak boleh pelit berbagi ilmu dan pengalaman. Jangan mono, Cuma mau dengar diri sendiri. Saya berikan jempol untuk program itu. Buat saya ini program realistis buat kondisi kita saat ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Camat Selemadeg Timur I GP Ngurah Darma Utama menjelaskan, program ini merupakan program yang berlaku di masing-masing desa. Celengan tersebut ditempatkan di kantor desa sebagai bagian dari program Dara Manis Kelas Raskin.
“Kebetulan saat ini, Pak Kasna dari Banjar Beranjingan, Desa Tegal Mengkeb, mengalami musibah. Dia sakit stroke dan perlu biaya pengobatan. Semoga celengan ini bisa meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggungnya,” jelas Ngurah Darma Utama.
Masih pada kesempatan yang sama, Ngurah Darma Utama juga mengungkapkan bahwa Selemadeg Timur senantiasa berusaha untuk berinovasi dalam hal pembangunan. Sekalipun, Selemadeg Timur merupakan kecamatan termuda yang baru lahir pada 12 Juni 2002.
“Sekalipun kami kecamatan termuda, kami tidak ingin tertinggal. Kami tetap ingin menjadi yang terdepan. Karena itu, kegiatan pembangunan kami di tahun ini dalam frame tema Selamadeg Timur Metaksu Menuju Tabanan Serasi. Salah satunya, kami wujudkan dengan program peningkatan ibu kota kecamatan. Salah satunya dengan catur buana di Desa Megati dan di tempat yang sama dibangun patung Catur Dewi,” jelasnya.
Puji Kreativitas Siswa SDN 1 Mambang dan Lukisan Pelepah Pisang
Ajang Parade Budaya dan Pesta Rakyat HUT Kota Tabanan Ke-523 yang pelaksanaannya disebar di masing-masing kecamatan seakan menjadi etalase berbagai potensi terpendam di Tabanan. Mulai dari sektor UMKM, ekonomi kreatif, serta inovasi lainnya. Semisal yang dilakukan anak-anak dari Sanggar Seni Jegeg Bagus (SSJB) di SDN 1 Mambang.
Berkat asuhan guru mereka, I Wayan Budi Susila, anak-anak yang tergabung dalam SSJB dibangun kesadarannya akan bahaya sampah bagi lingkungan. Terutama sampah plastik. Karena itu, Budi Susila kemudian mengajak siswanya peduli lingkungan dengan mengumpulkan sampah di lingkungan dan mendaur ulangnya menjadi berbagai model kerajinan. Simpelnya, anak-anak SSJB diajak melakukan recycle.
Tak heran, singgah ke stan SSJB kita dibuat takjub. Karena stan mereka dibangun dari sampah plastik yang dirakit anak-anak langsung. Properti pendukung stan itu juga berbagai kerajinan hasil daur ulang. Mulai tas, tirai, sapu, bingkai, sampai dengan kolam buatan.
Hasil karya anak-anak tersebut tentu mendapatkan pujian dari Bupati Eka saat singgah ke stan tersebut. Bahkan, dalam sambutannya di atas panggung, Bupati Eka menilai apa yang dilakukan anak-anak SSJB itu layak ditiru. Bahkan, untuk sekelas bank sampah yang selama ini diharapkan bisa mengatasi problem sampah selain TPA atau tempat pembuangan akhir.
“Hasilnya tidak memalukan. Bagus. Kalau orang lihat, mungkin dibelinya bukan di sini (Selemadeg Timur). Kualitasnyapun layak. Saya bangga sekali. Begitu juga dengan lukisan dari pelepah pisang. Buat saya, itu unik sekali. Terus pematung terbaik ada juga di sini. Inovasi yang ditampilkan di Selemadeg Timur ini luar biasa. Ayo sounding, ayo bantu promosi mereka,” pungkasnya. (hm tb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *