Tingkatkan Minat Baca, Pemkab Karangasem Canangkan Gerakan Indonesia Membaca

KataBali.com – Gerakan Indonesia Membaca (GIM) merupakan salah satu strategi untuk mengembangkan masyarakat gemar membaca. GIM diharapkan mampu mengembangkan  masyarakat untuk menjadi aksarawan cerdas, kreatif dan produktif serta melestarikan dan meningkatkan kemampuan membaca, menulis dan berhitung bagi masyarakat program pasca keaksaraan.  Selain  itu, juga  untuk  membangkitkan  dan meningkatkan minat baca masyarakat sebagai tahapan terwujudnya budaya baca, sehingga   mendorong   terciptanya  masyarakat  pembelajar  sepanjang hayat.

 

Untuk itu pemerintah melalui  Dirjen PAUD dan Dikmas menyelenggaraka kegiatan Gerakan Indonesia Membaca(GIM) di Balai Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu.

 

Kegiatan yang dirangkaikan dengan Festival Muntigunung ini dibuka oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatripada Senin lalu, 26 September 2016, dihadiri oleh Kasubdit Keaksaraan dan Budaya Baca Dr. Samto, , Kadis Pendidikan I Gede Ariyasa, Kepala Bapeda I Ketut Sedana Merta dan Peserta dari berbagai kalangan masyarakat serta undangan lainnya.

 

Kegiatan ini dibuka ditandai oleh pemukulan kentongan dan penyerahan hadiah lomba yang telah dilaksanakan, antara lain membaca cepat dan benar, membuat rangkuman dari sebuah tulisan/naskah, mendongeng, dan calistung yang pesertanya berasal dari sekolah/PKBM kesetaraan paket B dan C yang ada di Karangasem. Acara juga diisi dengan pembagian sembako pada lansia yang hadir dalam kegiatan ini.

 

Dirjen PAUD dan Dikmas Kemendikbud dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdit Keaksaraan dan Budaya Baca Dr. Samto mengatakan gerakan ini merupakan iktiar kita bersama dalam rangka mempersiapkan generasi terdidik yang melek literasi, haus akan ilmu pengetahuan, dan tidak pernah bosan menimba ilmu. Pencanangan GIM di Kabupaten Karangasem ini merupakan rangkaian rangkaian GIM yang dilaksanakan di 31 Kabupaten Kota seluruh Indonesia.

 

Lebih lanjut Samto mengatakan Kabupaten Karangasem dipilih karena 2 hal, yang pertama di Karangasem ini telah tumbuh banyak komunitas menulis, komunitas literasi, baik komunitas baca, komunitas menulis, komunitas seni dan taman bacaan masyarakat. Yang kedua Karangasem juga merupakan Kabupaten dengan angka buta aksara tertinggi ke 3 di propinsi Bali (22.106 orang). Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia di abad 21 ini tidak cukup hanya dengan bisa baca tulis dan berhitung, akan tetapi mencakup tiga komponen yaitu literasi dasar, kompetensi dan kharakter. Literasi dasar memungkinkan seseorang meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya dalam kehidupan.

 

GIM merupakan upaya meningkatkan kemampuan mendorong mereka yang bisa membaca untuk terus membaca, selanjutnya mendorong mereka menjadi generasi yang mampu menjelajah dunia lewat aksara yang dibacanya. “Mari kita bersama-sama beriktiar menyalakan pelita untuk menerangi jalan masa depan penerus negeri ini, hal ini dapat terwujud apabila kita semua terus bekerja keras dan makin membuka lebar-lebar partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam gerakan ini” imbuhnya.

 

Bupati Karangasem atas nama pemerintah Kabupaten Karangasem mendukung sepenuhnya gerakan membaca ini dan harus berkelanjutan tidak berhenti sampai di sini.

 

“Harapan kami semua Desa se-Kabupaten Karangasem membuat program gerakan Desa Membaca seperti yang sudah dilaksanakan oleh desa Tianyar Barat dalam balutan kegiatan Gerakan Munti Gunung Membaca dan untuk meningkatkan identitas dan brand gerakan membaca ini di Kabupaten Karangasem kami akan canangkan GERAKAN KARANGASEM MEMBACA (GIM) sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat mengingat IPM kami masih sangat rendah dan sangat relevan dengan visi dan misi kami juga yaitu mewujudkan karangasem Cerdas, Bersih Dan Bermartabat” ujarnya.

 

Lebih lanjut Mas Sumatri menyampaikan kebiasaan membaca harus dimulai dari usia dini baik secara formal maupun informal, sejak di rumah, di Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Kebiasaan membaca dan penguasaan iptek bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, banyak membaca akan banyak mendapatkan pengetahuan dan orang yang menguasai ilmu pengetahuan ialah orang yang memiliki sumber daya yang berkualitas yang dapat melaksanakan pembangunan untuk kesejahteraan semua bangsa.

 

Bupati berharap “Pemerintah Pusat jangan pernah berhenti untuk selalu membimbing kami dan tentu saja kami dari Pemerintah Daerah memberikan dukungan sepenuhnya dengan program-program yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat terkait dengan program untuk meningkatkan minat baca, diantaranya mendorong dan memfasilitasi gerakan minat baca dan budaya baca, mengeluarkan kebijakan sektoral, melakukan regulasi pada Tingkat Daerah, merangkul serta menggandeng penggiat”.(JCHKr)

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *