WCF Tampilkan Karnaval Kebudayaan Kab Kota se Bali di Denpasar
KataBali.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia akan menyelenggarakan World Culture Forum (WCF) 2016 di Bali Nusa Dua Convention Center pada tanggal 10 hingga 14 Oktober mendatang.
Rangkaian dalam kegiatan WCF itu akan diselenggarakan Karnaval Kebudayaan di Lapangan Puputan Badung Gusti Ngurah Made Agung pada tanggal 11 Oktober mendatang dan akan melibatkan seluruh kabupaten/kota yang ada di Bali. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid saat bertatap muka dengan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra Jumat lalu (23/9) dikantor Walikota Denpasar.
Menurut Hilmar Farid, peserta yang mengikuti World Culture Forum (WCF) akan diarahkan pada acara karnaval tersebut. Sehingga dalam Karnaval itu pihaknya melibatkan semua Kabupaten darah yang ada di Bali untuk mengisi berbagai pertunjukan kesenian Bali.
”Keterlibatan Kabupaten/Kota Itu dilakukan agar masyarakat Bali ikut terlibat dalam kegiatan ini secara langsung,. Selain itu peserta WCF bisa berkoordinasi dengan seniman Bali ” ujarnya.
Tidak hanya itu dalam kegiatan tersebut akan diselenggarakan kunjungan di berbagai daerah yang ada di Bali diantaranya, Gianyar, Karangasem dan Tabanan. Dengan hal tersebut semua masyarakat bisa merasakan kegiatan ini. Sehingga sebagai tuan rumah masyarakat Bali juga terlibat langsung.
Yang menarik kegiatan WCF akan ditetapkan penyelenggaraannya di Bali. Untuk memastikan ini maka pada tanggal 12 Oktober akan diadakan Technical Meeting.
Untuk memperlancar Karnaval yang diselenggarakan di Kota Denpasar tersebut Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra siap membantu . Karena karnaval ini menurut Rai Mantra dapat memperkenalkan kebudayaan Bali kepada semua peserta WCF.
Menurutnya, Karnaval ini akan banyak pengunjungnya karena Lapangan Puputan Gusti Made Agung tempatnya sangat strategis. Selain itu Lapangan Puputan juga memang diperuntukkan untuk kegiatan kegiatan yang bersifat seni dan budaya, karena disamping berfungsi sebagai media hiburan juga sebagai ruang edukasi bagi masyarakat. (JCHAy)