Gubernur Pastika, Generasi Muda Ajaran Seni Sastra Maknai Guna Hadapi Tantangan Hidup

KataBali.com – Pelestarian terhadap seni sastra Bali harus terus dilakukan. Tidak sekedar merupakan warisan, seni sastra  mengandung nilai filosofis dan ajaran agama.

Salah satu upaya untuk menjaga kelestarian seni sastra Bali adalah melalaui kegiatan Utsawa Dharma Gita yang digelar rutin setiap tahun. kegiatan ini diharapkan bisa menjadi media bagi generasi muda untuk memamahami dan mendalami makna ajaran agama yang mengandung filsafat, etika dan estetika guna pembentukan karakter sejalan dengan tantangan dan permasalahan hidup yang semakin komplek saat ini.

Demikian penegasan yang disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat membuka secara resmi penyelenggaraan Utsawa Dharma Githa ke-27 Tahun 2016 yang ditandai dengan pemukulan Gong di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar, Selasa kemarin (27/9).

“Kegiatan ini penting sekali dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter generasi muda, karena dalam sastra-sastra itu terdapat nilai-nilai luhur ajaran agama yang bisa dijadikan pedoman dalam menghadapi kehidupan ini, semakin sering materi-materi disampaikan semoga semakin baik karakter dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada,” cetus Pastika.

Harapan tersebut menurut Gubernur Pastika sangat perlu mengingat di era globalisasi seperti saat ini terdapat berbagai issu-issu dan ancaman yang patut diwaspadai, sehingga diperlukan penyamaan pemikiran dan tindakan dengan benteng ajaran agama yang kuat. Kedepannya, frekuensi kegiatan seperti ini diharapkan Gubernur Pastika semakin diperbanyak dan digelar rutin setiap tahun. “Kedepannya harus terus dilaksanakan, dan tidak berhenti hanya sekedar membaca membaca, tetapi dipahami makna dan artinya, serta yang terpenting diamalkan,” pungkas Pastika.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Putu Beratha yang dalam kegiatan ini selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan kegiatan Utsawa Dharma Gita bertujuan sebagai media pelestarian sastra dan ajaran-ajaran agama Hindu.

Sebelum kegiatan ini berlangsung, pihaknya sudah melaksanakan pembinaan-pembinaan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Adapun kategori yang dilombakan dalam acara ini yakni Sloka, Kidung, Kekawin, Dharma Wacana, Dharma Wacana Bahasa Inggris, serta Dharma Widya.

Direncanakan digelar selama 3 hari, mulai 27 s.d 29 September 2016, yang diikuti oleh Kontingen dari Kabupaten/Kota se-Bali. lebih jauh, Ia menjelaskan kontingen yang menjadi juara umum akan mewakili Bali dalam ajang Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional yang rencananya akan dilaksanakan di Palembang.

Dalam acara yang turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, juga dilaksanakan Pengukuhan Tim Dewan Juri, serta pembacaan Sloka. (JCHBl)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *