KataBali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut baik dan mengapresiasi dilaksanakannya pelantikan Pengurus Peguyuban Rumpun Banyumasan Bali, karena sesungguhnya pelantikan pada organisasi mengindikasikan telah berjalannya demokrasi pada organisasi Peguyuban Rumpun Banyumasan Bali dan Sekitarnya.
Pelantikan tentunya telah melalui proses dan mekanisme yang dilaksanakan secara demokratis. Pengurus yang baru saja dilantik diharapkan dapat membuat program kegiatan yang berdasarkan pemikiran-pemikiran yang baik dan jernih dalam hal berorientasi dengan program kerja secara optimal sebagai mitra Pemerintah dalam menyukseskan pembangunan di Daerah Bali khususnya dan Negara Kesatuan Republik Indones’ia pada umumnya.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wagub Ketut Sudikerta saat menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-39 Peguyuban Rumpun Banyumasan Bali dan Sekitarnya yang dirangkaikan dengan acara Pelantikan Pengurus Peguyuban periode 2016-2019, serta acara Halal Bihalal 1437 H di Gedung Pertemuan Kodam IX/Udayana, Jl. Udayana Denpasar, Minggu kemarin (31/7).
Sebagaimana diketahui di era globalisasi dan reformasi ini kehidupan kebangsaan suatu negara, termasuk Indonesia dihadapkan pada tantangan internal maupun global. Berbagai perubahan dalam aspek kehidupan Bangsa dan Negara terjadi dengan cepat dan bergerak tanpa mengenal batas-batas negara, yang riskan menimbulkan konflik, baik sosial, budaya, ekonomi, hukum dan Politik. Dinamika perubahan seperti ini sangat cepat berkembang dan berpotensi untuk ditunggangi isu-isu global yang mendunia sehingga dapat mempengaruhi nilai-nilai budaya dan jati diri bangsa.
Oleh karena itu, Pastika mengharapkan agar Organisasi Peguyuban Rumpun ini untuk ikut bersama menjaga kondisi Bali agar situasi keamanan dan politik tetap dalam kondisi aman, terkendali, tertib dan kondusif. Hal ini merupakan komitmen serta menjadi tugas dan tanggung jawab bersama-sama, terutama berperan optimal dalam berbagai kegiatan khususnya menyangkut masalah program kerja dalam keikutsertaannya pada pelaksanaan pembangunan Bali.
Bupati Banyumas, Ahmad Husein yang kala itu ikut hadir menyampaikan pesannya agar warga Banyumas dan sekitarnya yang saat ini berdomisili di Bali bisa menyatu dengan warga setempat, membawa sifat rendah hati, mengakui diri sebagai pendatang, dan menghormati penduduk asli.
“Saudara-saudara tolong bawa sifat-sifat yang baik, dimana bumi dipikak disana langit dijunjung,” ujar Husein.
Lebih jauh, Ia berharap peguyuban Banyumasan bisa menyatu dengan peguyuban-peguyuban lainnya yang ada di Bali, dan tidak bersifat individu untuk ikut mendukung pembangunan di Bali. Segala ilmu dan informasi yang sudah didapat oleh warga Banyumas selama menetap di Bali, nantinya diharapkan juga dapat dipergunakan untuk membangun daerahnya yakni Banyumas.
Hal senada disampaikan dua Jendral asli Banyumas yang saat ini mengabdi di Bali, yakni Pangdam IX Udayana Mayjen Kustanto Widiatmoko dan juga Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto, yang mengharapkan warga Banyumas dan sekitarnya bisa menjaga reputasi baik yang sudah dirintis para pendahulu-pendahulu warga Banyumas, yang bahkan sampai menjadi pahlawan nasional seperti Jendral Sudirman.
“Tolong jaga nama baik daerah kita, jangan baru ada Kapolda dan Pangdam asal Banyumas anda berpikir akan dibela apabila melakukan tindakan kriminal. Siapa pun warga Banyumas yang berani bertindak kriminal, narkoba dan sebagainya tidak akan saya ampuni, tidak akan saya bela, malah akan saya hukum lebih berat,” cetus Sugeng Priyanto tegas.
Peguyuban diharapkan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan positif, bisa menjadi wadah untuk saling asah, asih, asuh, dan bertukar informasi baik untuk sesama anggota maupun dengan warga Bali lainnya, untuk mendukung kemajuan serta keamanan dan ketertiban masyarakat.
Sementara itu, Ketua Umum Peguyuban Terpilih, Rizal Akbhar menyampaikan anggota total peguyuban di Bali mencapai 5 ribu orang, dengan anggota aktif sebanyak 4 ribu orang. Para anggota peguyuban berasal dari daerah Banyumas dan sekitarnya, seperti diantaranya Probolinggo, Kebumen, Brebes, dan Tegal. Peguyuban menurutnya bersifat terbuka, siapa pun warga yang berasal dari seputaran daerah tersebut bisa mendaftar sebagai anggota.
Dan setelah menjadi anggota, para warga diharapkan bisa menjaga kamtibmas baik internal maupun eksternal peguyuban. Lebih jauh, Ia menjelaskan peguyuban bertujuan untuk mengembangkan semangat kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan untuk memperkaya khasanah budaya nasional. Peguyuban juga diharapkan bisa memberikan perlindungan hukum bagi anggotanya.
Untuk diketahui, pengurus peguyuban yang dilantik pada kesempatan itu yakni Ketua Umum dijabat oleh Rizal Akbar, Sekretaris Umum dijabat oleh Suroso,SH, serta Bendahara Umum dijabat oleh Muliono.(JcHB)