Musda Deadlock, Putu Wijaya Ambil Alih Kepemimpinan Golkar Tabanan
KataBali.com – Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya mengambil alih kepemimpinan DPD Golkar Tabanan agar tidak terjadi kevakuman kepemimpinan, pasca deadlock yang terjadi saat Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Tabanan pada Selasa (21/6/2016).
Politisi asal Tabanan yang juga menjadi pimpinan sidang di Musda DPD II Tabanan itu selain bentuk menghindari kevakuman partai pasca demisionernya ketua DPD II Golkar Tabanan yang juga calon incumbent ketua DPD II Golkar Tabanan periode 2016-2021, I Nyoman Wirya, juga sebagai bentuk sikap Golkar Bali dalam upaya meredam dan mengkoordinasikan persolanan di Golkar Tabanan.
“Sebenarnya lebih tepat tidak deadlock, akan tetapi sengaja kami skor karena kondisinya tidak memungkinkan dan panas,”tegasnya. dihubungi wartawan Kamis (23/6/2016)
Mantan ketua harian DPD I Partai Golkar Bali ini menambahkan, bahwa sebagai upaya untuk menyelesaikan persoalan Musda Golkar Tabanan, selaku pimpinan sidang akan membawa masalah itu ke DPD I Golkar Bali.
“Kami akan rapatkan di DPD I terlwbih dahulu. Mungkin paling cepat setelah Musda Golkar Buleleng akhir bulan ini atau selepas lebaran,”terangnya.
Dia menjelaskan, menghangatnya Musda Golkar memang diakui bukan saja persoalan adanya beda dukungan, akan tetapi persoalan laporan pertanggungjawaban juga menjadi pemicu.
“Banyak versi. Untuk itu kami akan rapatkan dulu dan duduk bersama. Intinya kami ingin kondusif dan konflik kemarin juga masih sesuai koridor,”tegasnya.
Disinggung soal adanya pembatalan nama Sukaja, Gusti Wijaya masih enggan untuk menjelaskan detail.
“Intinya kami akan bahas dulu di DPD. Apalagi kepengurusan juga sudah demisioner. Sehingga untuk sementara DPD I yang kebetulam saya sebagai pimpinan sidang akan ambil alih sementara sama ada keputusan baru,”paparnya.
Selain itu, meskipun sempat menghangat dan terjadi deadlock, namun ia menjamin bahwa DPD II Golkar Tabanan akan kondusif dan tidaknakan terjadi perpecahan maupun dualisme kepemimpinan.
Termasuk untuk mekanisme, pihaknya juga menjamin tidak akan ada perubahan berarti. (maf)
