Di Denpasar Kualitas Udara Buruk Mencapai 155

Katabali.com – Denpasar. Pemprov Bali tengah berupaya wmewujudkan program Bali Bersih visi “Nangun Sat Kaerthi Loka Bali” dicanangkan Gubernur Bali I Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati.Upaya pengedalian dan pencarian solusi,terurtama sector lingkungan dan kesehatan,dari berbagai pemangku kepentingan agar kesimbangan alam serta kesejahteraan masyarakat Bali tercapai.

Mewujudkan  Bali Bali bersih melalui ekosistim  yang sehat” pengurangan resiko tembakau sebagai soluai mengatasi maasalahrokokdi Bali “ perlu didukung penuh oleh semua lapisan masyakat bahwa bahaya dari asap merokok  merusak kesehatan manusia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali tahun 2018, angka prevalensi perokok tercatat mengalami peningkatan. Angka perokok remaja daritahun 2016 berjumlah 11,2 persen naik pada tahun 2017 hingga 14,1 persen. Hal ini memberikan dampak negative bagi kesehatan dan ekosistim lingkungan khususnya pada kualitas udara.

Hal terungkap pada Forum  Wartawan  Berdiskusi (FWB) Selasa (14/5) Renon,Denpasar yang diikuti puluhan wartawan dari berbagai media . Diskusi menghadirkan 5 orang pemakalah agar para wartawan ikut aktif menggelorakan tentang bahaya dari rokok konvensional maupun elektrik bagi masyakat pengguna maupun yang tidak merokok.

Dilansir dari Greeenpeace,pada pertengahan Juli 2018, Bali khususnya Denpasar,memiliki kualitas udara buruk dengan nilai mencapai 155. Kondisi ini berbahya bagi kesehatan masyarakat karena menurut indeks pencemaran udara, nilai diatas 100 memiliki efek buruk bagi kesehatan manusia.

Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) dan Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR ( KABAR), Dr. drg Amaliya,MSc,PhD mengatakan masyarakat perlu mendapatkan edukasi mengenai zat berbahaya yangterkadung dalam asap rokok.Maka perlu adanya dukungan dari Pemprov Bali untuk memperkenalkan konsep pengurangan resiko bagi rokok melalui produk tembakau uap bukan asap.Produk tersebut tidak menghasilkan TAR dan berbagai zat kimia berbahaya bagi tubuh manusia.

“ Prilaku merokok tidak serta merta dapat diubah secara singkat. Untuk itu,konsep pengurangan resiko dapat berdampak lebih efektif dibandingkan larangan merokok. Pemerintah dapat belajar dari berbagai Negara yang telah menerapkan pendekatan ini, salah satiunya Inggris yang terbukti berhasil menerapkan pengurangan resiko secara efektif,”Jelas Amaliya.

Dengan konseppengurangan resiko dan berkat adanya produk tembakaualternatip,Inggristelah sukses menurunkan jumlah perokoknyanhingga 14,9 persen tahun 2017. Sebelumnya di tahun 2012,jumlah perokok di Inggris mencapai 19,3 persen dari total populasi dewasa.

Sementara Ketua Asosiasi Vaporizer Bali (AVB), I Gede Agus Mahardika, mengatakan masyarakat Bali terutama perokok dewasa, berhak mendapatkan informasi yang jelas mengenai konsep pengurangan risiko dan produk tembakau alternative.Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Perihal aspek kesehatan dan hak konsumen, Gede Maha Maha meminta pemprov Bali juga memperhatikan dari sisi ekonomi,social,dan hukum dariproduk tembakau alternative. Kehadiran produk tembakau alternatif turut mendorong pertumbuhan UMKM di Bali yang berdampak terhadap terbukanya lapangan perkerjaan baru. ( sim).

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *