Bekraf Young Technologi Entrepreneurs Dorong Pertumbuhan Wausahawan Muda di Era Ekonomi Digital

KataBali.com -Badung. BEKRAF terus mendorong pertumbuhan wirausahawan muda, terutama di tengah laju ekonomi digital saat ini. Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif), Abdur Rohim Boy Berawi memandang ekonomi kreatif merupakan tulang punggung perekonomian di masa depan.
Untuk itu, BEKRAF bekerja sama dengan Aksi Nusantara, menggelar acara bertajuk BYTE (Berkraf Young Technology Entrepreneurs) di berbagai kota di Indonesia, termasuk dilaksanakan di Kuta, Bali, dengan melibatkan peserta yang sebagian besar adalah mahasiswa.
Boy Berawi mengatakan, BYTE digelar untuk membangun kapasitas bisnis dan manajerial para mahasiswa yang baru merintis maupun yang sudah memiliki usaha. Selain itu, BYTE juga memperkenalkan bagaimana solusi dan teknologi praktis di zaman digital saat ini bagi para entrepreneur kreatif dalam menjalankan usahanya.
“Ekonomi kreatif itu tulang punggung perekonomian di masa depan. Tetapi semua akan kembali ke sumber daya manusia, termasuk bagaimana membuat bisnis sendiri,” kata Boy Berawi, di sela-sela membuka BYTE di Kuta Central Park Hotel, Bali, Rabu (18/4/2018).
Boy Berawi mengungkapkan untuk memperkuat sumber daya manusia sekaligus membangun kapasitas bisnis dan manajerial pelaku usaha baru ini, BEKRAF menyelenggarakan berbagai kegiatan, termasuk BYTE yang berlangsung selama dua hari di Kuta, Bali.
“Kegiatan ini juga sudah dilaksanakan di beberapa kota, seperti Salatiga, Lampung, Samarinda, dan saat ini di Bali. Tujuannya tentu untuk membangun kapasitas bisnis dan manajerial bagi mahasiswa yang menjadi peserta,” ungkapnya.
Ia mengakui, BYTE sengaja digelar dengan menyasar para mahasiswa. Di tiap kota, pihaknya mengundang 100 peserta dan khusus untuk Bali, sekitar 90 orang yang mendaftar sebagai peserta. Mahasiswa juga sengaja dilirik karena sekitar 80 tenaga kerja di ekonomi kreatif adalah anak-anak muda.
“Kegiatan ini sengaja kita sasar generasi muda, khususnya mahasiswa, supaya mereka bisa belajar bagaimana menjadi enterpreneur yang baik. Inovasi, kreatifitas, gagasan, rata-rata dari generasi muda. Sehingga kita dorong anak muda untuk menjadi entrepreneur muda. Mereka juga dituntun, bagaimana mendesain produk supaya laku di pasar,” jelas Boy Berawi.
Lebih jauh Boy Berawi menerangkan bahwa Untuk menjadi enterpreneur yaitu minimal harus memahami dua hal. Pertama, membuat produk yang dibutuhkan masyarakat. Kedua, harus cerdas memanfaatkan Iptek.
Untuk hal ini, maka harus rajin membaca buku dan mencari tahu produk yang kemungkinan menjadi trend ke depan. Menurutnya, saat ini baru 60 persen unit usaha di Indonesia yang manfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya, padahal itu sarana yang efektif.
“Jadi cari kebutuhan masyarakat, dan jadikan itu peluang. Contoh Go-Jek. Dia membuatnya tidak menghabiskan dana besar, tetapi laku di pasaran karena memang dia hadir untuk memberikan solusi,” terang Boy Berawi mengakhiri.(kbb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *