Bangli Jadikan Kamis, Hari Pengentasan Kemiskinan di Balik Bukit

KataBali.com – Untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bangli, Bupati Bangli I Made Gianyar didampingi pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Kamis (16/11/2017) kembali turun kedesa untuk menyerap aspirasi masyarakat melalui program Kamis sebagai hari pengentasan kemiskinan.
Dalam program Kamis sebagai hari pengentasan kemiskinan kali ini, Bupati Made Gianyar dan jajaran turun mengunjungi wilayah Desa Songan yang memiliki tingkat kemiskinan tinggi, utamanya banjar-banjar yang berada di belakang bukit Kintamani.
Dalam program ini sejumlah OPD terkait juga melaksanakan pelayanan jemput bola, yang dipusatkan di Banjar Bukit Sari, diantaranya pelayanan kesehatan gratis oleh Dinas Kesehatan, penyuluhan, monitoring holtikultura oleh Dinas PKP, penyerahan paket sembako dan tongkat ketiak oleh Dinas Sosial, pelayanan akte kependudukan oleh Dinas Catatan Sipil dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, tingkat kemiskinan di Desa Songan khususnya di wilayah balik bukit memang cukup tinggi. Menurutnya, ada tiga faktor penyebab tingginya tingkat kemiskinan di wilayah Kintamani khususnya di belakang bukit, yakni infrastruktur jalan, pendidikan dan air.  Untuk itu, pihaknya memerintahkan semua OPD yang terkait segera menuntaskannya dengan program-program yang memang dibutuhkan masyarakat serta dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Yang masih menjadi persoalan di wilayah belakang bukit adalah masalah jalan, air dan Pendidikan,” bebernya.
Khusus untuk infrastruktur jalan dibelakang bukit, jelasnya, sejatinya Pemkab Bangli sudah beberapa kali menganggarkan namun sering gagal tender karena alasan nilai proyek dan medan yang berat. Namun ditahun 2017 ini sudah ada pemborong yang mau mengambil dan sudah ditentukan pemenangnya, bahkan sudah ada yang mulai dikerjakan seperti di ruas jalan Alengkong menuju Bukit Sari, Kayu Selem menuju Bukit Sari dan Songan menuju Kayu Selem. Lanjut dia, dari total 17,3 Km jalan kabupaten yang ada di belakang bukit, tahun ini hanya bisa dikerjakan sepanjang 6,8 Km dengan nilai proyek mencapai Rp 10,2 Miliar. Sedangkan  sisanya  10,5 Km dengan nilai Rp 15,7 Miliar akan kita tuntaskan pada tahun 2018  mendatang.
“Kita sangat fokus untuk pembangunan infrastruktur di balik bukit. Karena infrastruktur jalan ini merupakan salah satu penyebab utama tingginya kemiskinan di daerah ini. Untuk itu kita targetkan tahun 2018 mendatang, jalan kabupaten di balik bukit tuntas dihotmix,” jelasnya.
Khusus untuk pendidikan, Bupati Made Gianyar mengatakan, secepat mungkin pihaknya akan mengupayakan pengisian kekurangan guru dibeberapa sekolah diwilayah ini. Bila perlu pihaknya akan mengangkat warga setempat yang memiliki ijazah keguruan menjadi Guru Tidak Tetap (GTT)  untuk memenuhi kekurangan guru.
“Kita ingin kualitas pendidikan di wilayah balik bukit meningkat. Kita juga sudah siapkan program beasiswa bagi masyarakat disini yang mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, baik dikeguruan maupun dikesehatan. Setelah tamat nanti, mereka akan kita berdayakan untuk membangun desanya,” jelasnya.
Sambung Bupati asal Desa Bunutin, Kintamani ini, Pemerintah Kabupaten Bangli sangat fokus terhadap pengentasan kemiskinan dan pembangunan Bangli dari desa. Berbagai program pro rakyat sudah diluncurkan untuk memerangi kemiskinan di Kabupaten Bangli, seperti pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD) yang besar ke desa, dimana jika dirata-ratakan desa sudah mendapatkan ADD mencapai Rp 1 Miliar lebih,  Gerakan Membangun Desa Sistem Gotong Royong atau yang lebih dikenal dengan Gerbangdessigot dimana desa diberikan dana mencapai Rp 1 miliar, Gerbang Gita Santi, hotmix masuk desa dan yang teranyar program Kamis sebagai hari pengentasan kemiskinan dimana dalam program yang dilaksanakan setiap bulan ini menyasar desa-desa yang tingkat kemiskinannya tinggi.
Sementara itu Kadis Sosial Bangli Nengah mengatakan, hingga tahun ini jumlah KK miskin di Kabupaten Bangli mencapai 9600 KK lebih, meskipun angka tersebut sudah turun dari data lima tahun sebelumnya yakni mencapai angka 11.000 KK. Menurutnya, meskipun penurunan angka kemiskinan di Bangli cukup signifikan, namun penurunan angka kemiskinan yang paling lambat terjadi di wilayah belakang bukit.
Salah satu penyebab lambatnya penurunan angka kemiskinan di wilayah ini lebih diakibatkan oleh kondisi infrastruktur jalan yang belum memadai disamping faktor pendidikan dan tingginya angka kelahiran. Namun dengan komitmen bupati yang sudah mulai membangun infrastruktur jalan, pihaknya optimis angka kemiskinan di wilayah tersebut akan terus bisa ditekan.
“Karena berbagai program dari kabupaten juga sudah banyak diarahkan ke wilayah ini yang salah satunya program Kamis hari pengentasan kemiskinan dimana seluruh OPD terkait di Bangli sudah mulai bekerja dan merancang program berdasarkan aspirasi yang akan dituntaskan pada tahun berikutnya,” demikian Kadis Sosial.(kbb)

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *