Pastika dan Sudikerta Dukung Gerakan “Seribu Rupiah Sehari, Membantu Lansia di Bali”

KataBali.com – Gerakan sosial “Seribu Rupiah Sehari, Membantu Lansia di Bali” yang dilaksanakan komunitas Atas Nama Orang Miskin (ANOM) mendapatkan dukungan dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta. Dalam deklarasi yang diadakan di Warung Tresni, Jumat (24/3), Pastika menggugah berbagai kalangan untuk ikut ambil bagian dalam menolong sesama terutama orang-orang usia lanjut yang tidak terurus.

“Saya harapkan ini mendapat sambutan dari siapa saja yang ingin peduli dan berbagi. Kita semua tahu masih ada orang-orang tua yang memerlukan uluran tangan kita. Yang memang sudah tidak mampu bekerja, bukan karena mereka malas namun memang tidak bisa kerja lagi karena sudah tua,” kata Pastika.

Komunitas ANOM yang dikomandani Putu Indrawan dan Sekretaris Iwan Dharmawan membawa misi sosial dan kemanusiaan. Dengan menyisihkan seribu rupiah sehari, diharapkan dapat meringankan beban para lansia yang tidak terurus oleh keluarganya, yang hidup sebatang kara.

Menurut Pastika, usia lansia di Bali sangat banyak yang memprihatinkan. Mereka banyak yang tidak diurus oleh keluarganya. Bahkan untuk makan sehari-hari pun sulit. “Melihat situasi seperti ini masak kita tidak bisa berbuat untuk mereka? Boleh gak saya mengetuk hati semua orang untuk menyisihkan seribu saja sehari?,” ujarnya.

Komunitas ANOM ini terbuka untuk siapa saja yang terketuk hatinya untuk bergabung. Tidak memandang suku, agama dan ras, yang diutamakan mengajak siapa saja untuk “Care and Share”. Komunitas ini berdiri sejak 31 Januari 2015, bergerak dalam bidang sosial dengan anggota komunitas-komunitas, ataupun perorangan dari berbagai kalangan seperti komunitas vespa, Pro Ambasador, Flobamora, dan dari berbagai profesi seperti pengacara, pegawai negeri maupun swasta bahkan siswa-siswi yang tergerak untuk peduli dan berbagi.

“Mudah-mudahan dengan seribu rupiah sehari kita dapat menyambung hidup mereka dengan lebih sejahtera,” ajaknya. Menurut Pastika lebih dari seribu lansia yang masih memerlukan beras 10 kilogram dan uang seratus ribu untuk sebulan. Pihaknya juga berterimakasih untuk media yang sudah memberitakan kondisi itu. Diharapkan lansia yang sudah terdata tersebut mendapatkan bantuan rutin tiap bulannya.

“Kita harapkan anak-anak muda yang berpartisipasi, terutama membantu kita menyebarkan bantuan nanti, dan timbul rasa empati bahwa suatu saat mereka juga akan tua dan mungkin juga terlantar, dan mudah-mudahan mereka dapat berbuat lebih banyak lagi,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut, Pastika dan Ketut Sudikerta menyerahkan bantuan sejumlah uang dan ‘celengan’ ANOM kepada Indrawan yang kemudian memecahkannya untuk mendukung kegiatan itu. jchb

 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *