Dewan Himbau Bali Waspada Teroris, Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru 2017
KataBali.com – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Batu 2017, DPRD Provinsi Bali menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat waspada terhadap ancaman teroris.
Seperti ditegaskan Ketua Komisi I DPRD Bali Ketut Tama Tenaya. Saat dikonfirmai via telepon, Kamis (22/12), himbauan dewan agar masyarakat waspada itu, karena Bali sudah menjadi lintasan dan selalu menjadi target teroris. “Patut di waspadai dan biasanya mereka beraksi pada bulan-bulan yang berakhiran ber. Bali ini menjadi lintasan dan selalu menjadi target teroris. Meski ancaman itu kecil seperti di Ubud beberapa waktu lalu, tetap harus diwaspadai,”bebernya.
Bahkan lanjut Tama, pihaknya tidak ingin jika peristiwa serupa di Rajas Café di Kuta Squer dan Jimbaran terulang. “Awalnya ancaman kecil, akhirnya dengan daya ledak tinggi meledak di dua lokasi. Bali tidak boleh lengah menjelang Natal dan Tahun Baru 2017 bahkan para teroris tidak akan pernah diam,”katanya.
Politisi PDI Perjuangan asal Tanjung Benoa ini menambahkan, meski pihak kepolisian sudah menangkap beberapa terduga teroris di Tanggerang Banten, Bekasi Jawa Barat, dan Sumatera Barat, namun terkait ancaman akan terus ada dan datang setiap saat.
“Sekali lagi Bali selalu menjadi target teroris. Jangan lengah menjelang Natal dan Tahun Baru 2017,” pintanya.
Dalam kewaspadaan tersebut, ia menghimbau agar masyarakat waspada khususnya untuk objek-objek wisata seperti Kuta, Nusa Dua, dan termasuk objek-objek vital lainnya, seperti di Ubud. Tama Tenaya sama sekali tidak menginginkan bom kembali mengguncang Bali. Sebab, dampaknya akan luar biasa terhadap pariwisata Bali.
“Kami tidak ingin terjadi lagi bom Bali. Karena itu semua harus waspada dan Bali harus siaga I,” tegasnya lagi.
Dikatakan, yang harus waspada dan siaga bukan hanya aparat keamanan, melainkan juga masyarakat Bali. Termasuk pihaknya juga menghimbaiu bagi masyarakat yang mempunyai kos-kosan.
“Masyarakat yang punya kos-kosan harus memperhatikan dengan seksama orang-orang yang kos di tempatnya. Harus waspada dan melaporkan kalau ada orang yang kos di tempatnya mencurigakan,”pintanya
Sementara ditempat terpisah Anggota Komisi II DPRD Bali AA Ngurah Adhi Ardhana menyampaikan, sebenarnya tingkat rata-rata akupansi (hunian)hotel normalnya baru mulai terlihat pada tgl 23 Desember hingga 7 Januari. Adhi Ardhana mengatakan, kenyataan yang harus diterima dari tanggal 20 November hingga 20 Desember terjadi tekanan yang dalam dengan tingkat rata-rata akupansi dibawah 30 persen.
Sehubungan dengan Travel Warning Aussie, lanjut politisi PDI Perjuangan dari Puri Gerenceng Denpasar ini, hal yang wajar. Sebuah Negara berkewajiban melindungi warganya dari bahaya baik teror ataupun bencana. Namun Aussie sudah menganggap Bali sebagai rumah keduanya dan Aussie biasanya tidak menurun. Tapi, dampak rembetan kepada pasar yang rentan seperti Jepang dan lainnya.
Sebagai wakil masyarakat di DPRD Bali berharap semua komponen dapat bersama menjaga keamanan dan kondusifitas Bali, baik dengan memperhatikan lingkungan dan bersama mengurangi dampak sosmed yg membuat suasana seakan tidak kondusif. Hal itu jelas akan membuat rasa khawatir dan was-was wisatawan untuk datang ke Bali. Padahal dalam pergantian tahun ini biasanya sudah membawa dampak postif dalam dunia pariwisata di Bali.
“Kita dengan sangat bergembira dalam menghadapi momen pergantian tahun ini, rasa aman dan nyaman tetap tercipta di Bali,”pungkasnya.(JCJy)