Melasti ke Ulun Danu, Awali Karya Agung di Pura Taman Sekar Tegeh

 
KataBali.com  -Menjelang upacara Ngenteg Linggih di Pura Taman Sekar, Desa Pakraman Tegeh. Ratusan warga Pura Luhur Taman Sekar, mengikuti melasti ke Ulun Danu, Beratan, Rabu lalu (28/9).
Proses melasti diawali dengan natur piuning di Pura Setempat, diikuti seluruh Pengempon Desa Pakraman Tegeh.
 
Upacara melasti juga dilakukan mulang pekelem ke tengah laut dengan sarana ayam, itik dan kambing berwarna hitam. Upacara melasti ini dipuput oleh Sri Empu dari Griya Kelaci.  
Melasti kemudian diakhiri dengan sembahyang bersama. Ketua Panitia, yang juga merupakan Bendesa Adat I Made Yudiana mengatakan puncak karya di Pura  Taman Sekar sendiri akan digelar 15 Oktober mendatang yang bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat, dan prosesi nyejer dilakukan selama 11 hari.
“Upacara melasti ini merupakan rangkaian acara yang akan digelar menjelang karya Ngenteg Linggih yang akan diselenggarakan 15 Oktober mendatang, yang juga bertepatan dengan Purnama Sasih Kapat. Dan prosesi nyejer akan diselenggarakan selama 11 hari”  jelasnya.
 
Dikatakan, untuk melaksanakan upacara yang cukup besar ini, panitia merancang anggaran biayanya sebesar Rp 1 milyar. “Untuk biaya sendiri diperkirakan sebesar 1 miliyar,” jelasnya.  
Pihaknya menjelaskan, proses pembangunan Pura Taman Sekar telah sepenuhnya rampung bulan lalu setelah dikerjakan selama kurang lebih 3 tahun. Dijelaskannya, bahwa bulan depan akan dilaksanakan upacara ngenteg linggih yang puncaknya akan dilaksanakan pada Purnama Sasih Kapat.
“Pembangunan pura telah rampung bulan lalu setelah proses pembangunan selama kurang lebih 3 tahun. Bulan depan, tepatnya pada Purnama Sasih Kapat, kami akan melaksanakan puncak acara ngenteg linggih, dimana sebelumnya akan diadakan prosesi melaspas dan mecaru.” jelasnya. 

Ditambahkannya, pembangunan Pura menghabiskan dana kurang lebih 4,5 miliyar yang didapat dari Swadaya Masyarakat dan Punia, Pura Taman Sekar ini diempon oleh 320 Kepala Keluarga (KK), dimana 69 diantaranya berstastus sebagai KK Aktif.
“Pura ini diempon oleh 1 banjar adat dan 1 banjar dinas, dengan 69 KK aktif, dan total KK berjumlah sekitar 320 KK. Untuk pembangunan pura ini menghabiskan dana kurang lebih 4,5 M dan didapat dari swadaya masyarakat dan punia”. ungkapnya. EP
 
 

katabali

Kami merupakan situs portal online

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *